Selasa, 06 Desember 2011

Kamus Batak Toba - Indonesia

A, (seruan perasaan kurang sabar dan juga perasaan menghina), ah.
Aba, seruan: ah! oh!
Aba, pangabaabaon, lekas berkembang dan tumbuh dan lekas pula layu, msl eme; sering berubah-ubah pikirannya mengenai orang.
Abad, abad.
Abak, pangabahan, hal mengenai berhasilnya, menjadinya.
Abal, abalan, tempat, tabung untuk menyimpan segala sesuatu; tempat bertemu beramai-ramai, msl huta abalan ni partigatiga, tempat para pedagang saling bertemu; abalabal, tabung kecil dari bambu untuk menyimpan segala sesuatu; mangabalabalhon, memasukkan sesuatu ke dalam tabung seperti itu.
Abang, pangabang, nama tempat dalam sopo Batak, yang terletak disebelah kanan dan kiri jalan masuk.
Abangabang, sej pohon kayu.
Abap, abu halus, yang tinggal sesudah kayu bakar habis terbakar.
Abar, mengembara msl di dalam hutan untuk mengambil kapur barus; begu abar, = begu na masa, hantu yang menyebabkan epidemi.
Abara, bahu, pundak; mangabara, memaafkan (=mangampini),
sebenarnya: membawa di atas pundak; pangabaraan, 1. (bagian) kayu pikulan, 2. buah pisang yang paling atas pada tandan dan yang terbesar.
Abas, mangabas, mengibas, melambai; mangabashon, mengibas, melambaikan msl dengan ekor atau ulos; mate uluna, mangabasi ihurna, kepalanya sudah mati, ekornya masih mengibas-ngibas (seperti dengan ular), dikatakan tentang suatu perkara, yang sebenarnya sudah diselesaikan, tetapi akibatnya masih terasa.
Abat, (= sabat), halangan, aral, rintangan; adong abathu, saya berhalangan, ada halanganku; mangabati, menghalangi, menghambat; pangabati, segala sesuatu yang menghalangi, penghalangi, penghambat.
Abe, mabeabe, bertiup kesana kesini.
Abing, mangabing, memangku; melarikan perempuan dengan kekerasan; abingan, pangkuan, sebenarnya: tempat dimana membawa anak kecil (= ampuan).
Abis, I. mangabis, duduk di bagian depan perahu (solu) sewaktu berlayar dimana raja mengambil tempat. II. pangabis, hubungan kekerabatan yaitu nenek laki-laki dari tulang; pangabis, juga: jatah daging (jambar) yang diperuntukkan untuk dia.
Abit, kain, pakaian; marabit, berpakaian; marabithon, dikenakan pakaian; parabiton, sandang, hal mengenai pakaian; na niabitan, yang ditutup orang: kemaluan; abit ni hata, kata-kata hormat atau penghalus kata-kata karena dirasa kurang sopan kalau terus-terang; parabitan, pinggul pada mana pakaian dapat diikat.
Abor, tanda larangan untuk lewat berupa sepotong kayu atau tolong (gelagah), agar orang tidak pergi kesana; mangabor, melarang masuk, memasang abor di jalan; abor ni hata, ucapan atau larangan halus, peringatan halus.
Abot, = abat.
Abu, sebutan yang kurang sopan untuk isteri, perempuan.
Abuan, kulit jagung atau padi (Angk).
Abul, balas, balasan; mangabul, membalas, menuntut pembalasan; parsinabul, sijalahi abul, pembalas, yang menuntut pembalasan; abul ni, sebagai balas untuk, untuk membalas msl mata do abul ni mata, mata dibalas dengan mata.
Abur, (kata dasar seperti sabur ?); maraburabur, (mengenai air mata) banyak bercucuran; mangaburhon, melemparkan sesuatu, berlengkung, menghamburkan.
Abut, = habut, keruh.
Ada, = adong, tersedia, ada (hanya dalam bentuk ingkar); soada, tidak ada, lih. so I.
Adam, ajal, akhir hidup.
Adang, madangadang, keluyuran, berkeliling-keliling, mengembara, bertualang (= medangedang); mangadang, mengintip, menghadang, menantikan; mangadangi, mengunjungi satu demi satu msl angka huta; paradang-adang, pengembara, pengelana;
paradangadangan, pengembaraan,pelancongan; niadang ni roha, tujuan, maksud yang tersirat; na niadang ni hata, cakupan pembicaraan; mangadangadang-hon, mengelilingkan (msl barang dagangan) kesetiap pedagang atau setiap rumah.
Adang, taradang, tersangka, dicurigai.
Adap, mangadap ari, lih mangalap ari.
Adar, = andar, kelihatan dari kejauhan, tampak jelas; adaran, pelataran, dataran; mangadar, bertempur di pelataran tanpa perlindungan; mangadar hatana, berbicara terus terang tanpa tedeng aling-aling.
Adas, I. mantra yang diucapkan oleh datu; manadas, mencoba semua kemungkinan tetapi tanpa hasil (dikatakan mengenai datu). II. sej rempah.
Adat, adat istiadat, kebiasaan; na so umboto adat, orang yang tidak mengetahui tatakrama adat; tidak tahu sopan santun, yang tidak mengetahui etiket (= ndang maradat).
Ade, = rade, (mengenai senjata): telah berisi dan siap untuk ditembakkan.
Adeade, cacing pita.
Adi, I. ini, (kata penunjuk yang hanya dipakai berhubungan dengan orang); baoa adi, aku, laki-laki ini; boru adi, aku, wanita ini; halak adi, orang yang disana itu. II. maradi, maradian, beristirahat, berhenti; adian, paradianan, tempat perhentian, tempat peristirahatan; adian ni hata, orang yang masih perlu didengar pendapatnya (karena tidak hadir dalam pembicaraan), sebelum suatu keputusan dapat diambil; si anu adian ni hata, si anu penyebab ditundanya pembicaraan, karena ia harus lebih dahulu datang; adian ni hata, artinya juga: pembicaraan yang belum berakhir dan masih perlu dituntaskan nanti.
Ado, madoado, mengembara, ber-kelana; simadoado, pengelana,pengembara.
Adong, ada, berada, tersedia, hadir; adong di ahu, ada padaku; soadadong, ndadong, tidak ada; paradongan, orang berada, kaya; boru ni tataring paradongan, perempuan yang kaya; adongna, seadanya; sinadongan, harta kekayaan, milik; juga sering dipakai sebagai pengantar untuk kalimat bertanya: adong do didok ibana? adakah, betulkah ia mengatakan ?
Adop, I. berhadapan (= dompak) ; di adopan ni, di muka, di hadapan; di adopanmu, di muka-mu, hadapanmu; tu adopan ni,kepada, ke hadapan orang; mar-adophon, terhadap, di muka,di hadapan; msl nunga mardosaahu maradophon damang, sayasudah berdosa terhadap ayahku;adop bohi be, saling berhadapan muka; adopadop, berhadap-hadapan; adopan, potongan da-ging ternak yang diperuntukkan bagi raja seperti kepala, leher dan pinggul; selanjutnya: bea, cukai, upeti, pemberian; siadopan, suami; mang- adop di, bekerja pada se-seorang hingga lunas hutang; mangadopi, menghadiri, menghadapi; paadophon, menyerahkan anak untuk dijadikan pekerja orang; paadopadophon, menghadapkan muka ke; tomboman adopadop, ambang dalam rumah Batak. II. Adop, payudara anak gadis, sedangkan untuk ibu-ibu disebut bagot.
Ados, siadosan, (And) = lae, atau eda.
Adu, I. mangadu, menahan, menyusul, mengejar, menggembalakan ternak; mangadui, menggembalakan banyak ternak atau sering; II. maraduadu, marsiadu, berlomba-lomba; parsiaduan, tempat perlombaan. III. maradu, sampai, sehingga (= rasirasa); maradu mate, sampai mati; maradu loja, hingga capek, letih; maradu miduk, hingga berkumpul makin banyak.
Adui, sana, diseberang sana, menunjukkan jarak lebih jauh; di adui, di sadui, jauh di sana; tu adui, tu sadui, jauh kesana; topot adui, jumpai kesana (untuk mengerjakan sesuatu); basa adui, hari nanti (yang ditentukan untuk berbuat sesuatu); huta adui, kampung yang terletak disana.
Adum, mangadum, memanjar uang kepada seseorang.
Ae, mangae, merasakan, menderita, merasa sakit; diae pogosna, diderita kemiskinannya; marniae, berbaring sakit; parniaean, penderitaan sakit, perasaan sakit; mae, maesa, menderita, merintih kesakitan; marnaenae, menderita sakit. Aek, I, maraek, basah; aek na niinum, kencing, air kemih; aek beu, air limfa; aek tabar, air tawar langsung datang dari sumbernya di hutan; aek anturge, air yang terkumpul di tunggul; martuaek, mengambil air; partuaek, gadis yang mengambil air; partuaehan, tempat pengambilan air; mandabuhon aek, mengalirkan air ke sawah; partutuaek, upacara adat membawa seorang bayi ke sumber air sebagai pendahuluan untuk pemberian nama; antian ni aek, hari ke delapan menurut penanggalan. II. aek = atik; aek beha = atik beha.
Aga, mangaga, mananduk (mengenai kerbau); paagaaga, melawan, memerangi (= paaloalo); mangagahon, menaruh kepercayaan, harap akan.
Agak, agak, kira-kira, kurang lebih; mangagak, menaksir msl umur atau padi; diagak deba, ditimbang dan terdapat terlalu ringan.
Agal, mangagalagal, melingkar, membelit, bergelung (mengenai ular); juga mengenai orang yang marah; juga orang-orang yang berjalan berlenggang-lenggok, yang mirip dengan ular yang bergelung.
Agam, mangagam, memikir, menduga, menyangka; huagam, saya pikir, kusangka; diagam roha, dikira, disangka; bdk tagam.
Agan, agan pe, sungguhpun, walaupun, meskipun, sekalipun; agan so = tagan so.
Aganan, (= tagonan), lebih ba-ik, lebih suka; aganan mate sian mangolu, lebih suka mati daripada hidup.
Agap, mangagap, tertawa terbahak-bahak.
Agar, cantik, manis, bersih, necis; maragaragar, penampilan orang necis dan bersih.
Agaragar, agaragar, gelatine.
Agas, agas, sej nyamuk berkaki panjang.
Agat, pahat tajam yang dipakai menyadap enau untuk mendapat tuak; maragat, mangagati, me-nyadap enau untuk mendapat tu-ak; paragat, penyadap tuak; paragatan, papan, tempat penyadapan; di atasnya duduk penyadap tuak itu; agaton, yang harus disadap yaitu pohon enau.
Age, mangage, mencari segala macam cara untuk menyakiti dan melukai orang; manang beha paageage roham, entah bagaimana tipudayamu untuk menyakiti, melukai saya; diage rohana, dalam batin ia melawan, menentang.
Agi, = anggi; siaginan, nama marga.
Agia, sungguhpun, bahkan, apapun, pun, walaupun, biarpun; agia sada ndang adong, satu pun tidak ada; agia aha, agiaha, salah satu apapun; agia mangido pe ho, ndang olo ahu, juga bila engkau memintanya, saya tidak mau; ndang agia aha, apa saja pun tidak.
Agiaha, = agia aha, lih agia
Agiat, = Anggiat, semoga, kiranya, mudah-mudahan. Agin, siaginon, dunia ini, bumi ini (And).
Ago, mago, menghilang, hilang, berakhir; agoan, kehilangan; agoan raut ibana, dia kehilangan pisau; agoan uhum, keji, kehilangan hukum; agoan hosa, meninggal, mati, putus nyawa; agoago, kehilangan; mangago, merusakkan, mencelakakan, menghancurkan; sipangago, si perusak, si pembinasa, penipu; hinamago, kemalangan, kecelakaan, kesengsaraan; hahamago, kehancuran; marhinamago, menderita kesengsaraan, bahaya; parroha mago, busuk hati, tidak bisa lagi diperbaiki; na magomago, orang melarat, orang miskin; mangago ariari (tingki), membuang-buang waktu; marmagoan, binasa dalam jumlah besar; sibaen na mago, penyebab kemalangan, kerusakan atau kesengsaraan.
Agong, arang kayu; simaragongagong, tanaman merambat.
Agoni, Tenggara, lih anggoni.
Agos, orang sial, pembawa sial, orang yang selalu membawakesulitan untuk orang yang berhubungan dengannya, pada siapa rupanya terkena kutukan.
Aha, kata bertanya: apa? yang mana? manang aha, apa pun? sering dihubungi dengan kata pe: manang aha pe? apa pun; si aha? siapa? menanyakan nama orang; aha bahenon? apa bisa diperbuat? aha so, apa tidak, tidak perlu heran bahwa; msl aha so mabiar ahu? apa tak takut aku? aha i? apa itu ? banyak dipakai bila seorang tidak mengingat nama sesuatu; msl lehon ma aha i, berikanlah apa itu? dalam mana orang yang disapa itu mengetahui apa yang dimaksud; demikian juga: ahanghu, apaku, yang ada padaku, = ugasanku; aham, apamu, yang ada padamu, dsb; parahaan, perpanjangan dari aha, sebenarnya sesuatu yang ada di dalamnya, tetapi juga untuk hal yang dimaksud itu sendiri; maraha, mempunyai sesuatu, yang diketahui oleh orang lain apa yang dimaksud; aha rohana, dia merasa lain, dia tidak setuju dengan itu; umaha (= numeang), sudah sembuh, dikatakan mengenai penyakit; sebutan numeang tidak boleh dipakai supaya roh jahat yang menyebabkan penyakit itu jangan datang kembali.
Ahap, I. mangahap, merasa, merasai, mengalami (badaniah); parniahapon, perasaan, citarasa, peri kehidupan; beha diahap ho? bagaimana perasaanmu ? siahapon, nasib, tanggungan, penderitaan, untung malang. II. hau ahap, sej pohon, yang buahnya sangat disenangi anak-anak; juga: haiahap.
Ahasa, dunia ini, = hasiangan on.
Ahit, = Nahit; paahitahithon bada, menggalakkan perselisihan.
Ahobar, Allah adalah besar pada permulaan tabas di waktu membuat obat-obatan.
Ahon, I. mangahon, membawa, mendatangkan, mengantarkan.II. manahonahoni, membawa makanan ke kuburan orang mati sebagai makanan untuk begunya.
Ahu, orang pertama tunggal: aku, saya, juga: au; manga(h)uhon, menginginkan untuk dirisendiri; pembukaan surat Batak mulai dari ahu: ahu surat tinongos ni si A, aku, surat kiriman si A; ahu on, aku ini, aku yang ada disini; pardiahuan, mereka yang termasuk bilangan seseorang yaitu kaum kerabat atau bawahan.
Ahut, I. mangahuti, mengambil, menarik untuk diri sendiri (mengenai barang-barang kecil); roha pangahution, sikap me-mikirkan diri sendiri, egois-me; na ahut, egoistis, loba.II. mangahut na nirabi, untuk kedua kalinya membakar hutan yang sudah ditebang untuk membersihkan tanah dengan sebaik mungkin; marnipi di ahuton, bermimpi sesudah pekerjaan membakar sudah selesai yaitu terlambat datang.
Ai, I. kata perangkai: oleh sebab, karena. II. pembuka kalimat tanya: ai aha do na masa? sebenarnya apa yang terjadi?
Aik, = atik, aik beha, = atik beha, dsb.
Ail, mailail, tagihan piutang yang tak terbayar.
Aili, celeng, babi hutan.
Ain, mangain, mengangkat seseorang menjadi anak sendiri msl oleh keluarga yang tidak punya anak; anak niain, anak angkat; mangain dongan, mencari kawan sekutu di waktu perang.
Aing, I.= aning II, bukan? tak benarkah? baikkah? ya kan ? II. marsiaing, memegang sesua-tu sambil bergantung.
Air, air ni bulu, ujung tunas bambu, panjang dan lengkung di bagian atas.
Ais, I. maisais, bergoyang, goyah. II. puting susu babi, P.B: ais ma di babi, mundala ma di horbo; tarpasiat ma ariari, molo adong lagu jumolo, 'ais' puting susu babi, 'mundala' puting susu kerbau, oleh karena saya telah membuat baik terhadapmu dulu, adalah lebih parah lagi bila engkau harus kukutuk.
Ait, mangaithon, menarik sesuatu pada dirinya, mengambil sesuatu untuk dirinya; diaithon hata i tu ibana, disesuaikan kata itu kepada dirinya sendiri, dihubungkannya kata itu kepada dirinya sendiri.
Ajak, ajakajak lubuk, tindakan tanpa pemikiran yang matang. Dikatakan tentang seorang yang terlampau cepat bertindak msl cepat menyerang musuh, tetapi cepat pula lari.
Ajal, ajal, akhir hidup; ro ajalna, sudah tiba ajalnya.
Ajar, = poda; mangajari, mengajar; mangajarhon, mengajarkan; marsiajar, belajar; di-parsiajari, dipelajari; parsiajaran, pelajaran, sesuatu yang diperlukan untuk belajar, msl buku parsiajaran, buku pe-lajaran; parsiajaran, suatu yang dapat dipelajari; hurang ajar, kurang ajar; hona ajar, diajar; pangajarion, pengajaran, cara mengajarkan; pangajari, pengajar, guru. Aji, racun, ramuan obat yang diberikan kepada musuh secara tersembunyi; mandabu aji, mengenakan racun kepada seseorang; manulak aji, mencoba menangkal dan membalas guna-guna kepada pihak lain; ajiajian, sihir, jampi-jampi, ramu-ramuan; aji donda, = tunggal pana-luan; siaji teas, penangkalsantet yang diselipkan pada ikat pinggang; aji turtur lihturtur I; pangajian, keahlian, kepandaian; olat ni i pangajianmu, sampai disitulah kepandaianmu atau ilmumu, yaitu disini berakhirlah sudah pengetahuanmu.
Ajihihir, ajihihiron, menderita suatu penyakit sampai gigi rapuh (aji ni na marhihir) lih hihir.

Ajiringan,
sej tikus yang kecil.
Ajo, majoajo, (mengenai air) dalam; lintong majoajo, kolam yang dalam .
Ajuk, mangajuk, menipu, berbohong.
Ajul, mangajulhon, menaruh ke-percayaan pada......
Ak, kelangkang (anggota ba-dan); ak ni dolok, punggung gunung; siganjang ak, suatu sebutan untuk ular (untuk menghindari memakai kata biasa ulok).
Ala, I. alasan, sebab; dia alana, apa sebabnya? kenapa? dia alana umbahen, apa sebabnya maka, apa sebabnya hingga, kenapa? mengapa? ala ni, lantaran, sebab, karena; ala ni aha, kenapa, karena apa ? ala ni ni, karena itu, sebab itu; ndang adong alana, soada alana, tanpa sebab; on do alana umbaen, inilah sebabnya maka (hingga); marala, beralasan, bersebab; manungkun ala, menanyakan sebabnya atau alasan; ala, sebab, karena; siala = ala; sialabane, tanda jual tanah secara menetap, berupa uang yang diberikan kepada penghulu, lurah, atau kepala kampung oleh sipenjual. II. mangalai, mangalaalai, menghalau. III. mangala dengke, menangkap ikan dengan jalan mengalirkan airnya; tali ala, tali pada mana seberkas rumput dan dahan-dahan diikat dan kemudian dipasang di atas air untuk menghalaukan ikan; ala-an, cara menangkap ikan seperti itu; P.B.: laos marulu do alaan, menangkap ikan perlu seorang pemimpin, tiap pekerjaan memerlukan pimpinan; siala, tanda 'o' pada tulisan Batak. IV. siala gundi, nama pohon yang besar yang kayunya dipakai untuk bangunan.
Alai, tetapi, akan tetapi, na-mun, namun demikian.
Alal, malal, lemas tidak bertenaga karena lapar; sialal, sej amporik, burung sawah.
Alaman, halaman rumah, pekarangan jalan kampung; alaman na marampang na marjual, sebutan yang lebih terhormat untuk alaman.
Alamat, yang memberitahu, yang mengabarkan, yang menyampaikan; alamat ni surat, alamat surat; alamat ni roha, pancaindera (yang memberitahukan sesuatu kepada roha); maralamat, meramalkan dengan memakai sihir; paralamat, ahli meramal, peramal baik tidaknya hari-hari, paranormal; alamat pandang torus, paranormal, sanggup melihat alam gaib, bisa meramal sesuatu, orang yang waskita.
Alang, tidak sampai, tanggung, kurang sedikit, tidak cukup; alang garar, tanggung untuk pembayarnya; alang ulaon, pekerjaan belum selesai; alang bogashu, gantung pekerjaanku; yang sedang saya kerjakan belum selesai; alang dua, lobi sada, untuk dua buah tidak cukup, untuk satu buah terlalu banyak; sialangalang, tidak cukup untuk dijadikannya tetapi terlalu besar untuk dijadikan satu msl pekerjaan kayu; horbo sialangalang, kerbau yang tanggung untuk dipotong tetapi terlalu kecil untuk bekerja; alang roha, khawatir, ragu-ragu, tidak mempunyai keberanian untuk sesuatu, segan, tidak tega.
Alap I, mangalap, mengambil; menjemput; mangalapi, memanggil, menjemput; mangalap ari (= mangadap ari), mengundang teman-teman untuk bekerja yang kemudian untuk itu harus dibantu pula, sebenarnya: meminjam harinya, tenaganya; aron, silih berganti mengerjakan sawah secara bergotong royong; sialap manaruhon, tukang adu, pengadu, penggunjing;pangalap boru, pihak atau marga pengambil mempelai perempuan (sesuai dengan hukum adat); pangalapan gogo, tempat atau daya upaya mengambil kekuatan; holong mangalap holong, cinta kasih menimbulkan, menerbitkan cinta kasih pula; masialapan roha ma hamu, saling menahan dirilah kamu, pakailah akal budi masing-masing (dikatakan kepada orang yang berkelahi). II. alap pamereng, menjuling karena kedengkian. III. malapalap, berunggun, mau mati mengenai api.
Alas,na boru alas, dewa yang padanya dipanjatkan doa.
Alat, mangalat, melihat ke- sekelilingnya, mengamati, memata-matai, memperhatikan; a-lat matana, matanya sigap msl dikatakan tentang anjing yang mengharapkan mendapat sesuatu; mangalathon, mangalatalati, mengamat-amati, memperhatikan seseorang, mengawasi; alat ro-hana, waswas, waspada, takut barangnya diambil orang; alatan, pertanda, wahyu; maralatan, melihat dalam khayalan, mendapat wahyu; paralatan, o-rang yang pandai tenung; pera-mal; alaman paralatan, halamanatau tempat dimana diadakan horja.
Albak, lempeng bersegi empat yang dipakai untuk membangun tembok tanah, tanah bata.
Albang, mangalbang, memukul, lih talbang.
Albas, tersentuh, tersenggol sesuatu msl kain; mangalbas, menyenggol sesuatu, bergerak ke suatu tempat.
Albing, malbingalbing, tergantung-gantung.
Albuk, sialbukalbuhi, lambung yang lunak pada tubuh manusia atau binatang.
Ale, hai, sebuah interjeksi yang selain berdiri sendiri juga di muka vocativus; ale dongan, hai kawan-kawan; ale amang, ah bapa, hai ayah; ale,(juga seruan keheranan) oo, ha!
Aleale, kawan, teman karib, sahabat; maraleale, bersahabat; maralealehon, mempunyai seorang sebagai sahabat; ale-ale ni daging, dalam arti sem-bunyi, penyakit yang ringan dan tidak berarti.
Alemu, ilmu, pengetahuan yang mengerti ilmu sihir dan berbagai-bagai hal gaib msl tidak dapat dilukai, untuk menjadi kebal;maralemu, melakukan pengetahuan seperti itu; marguru alemu, mempelajari pengetahuan seperti itu.
Algip, malgipalgip, mendahak mengenai orang yang menunggu ajalnya; mangalgip, menelan sesuatu.
Algup, mangalgup, menelan bulat-bulat, lih algip.
Alhe, malhe, kempis mengenai perut.
Alhot, getah pohon kayu, yang menjadi bahan pengental susu; malhot, kental, mengental (susu, minyak makan dan cairan lain); mangalhoti, mengentalkan; na nialhotan, yang dikentalkan, susu kental, yang lebih digemari daripada susu manis.
Ali, I. = singkat, ganti, tukar; ali ni, pengganti dari, balasan dari; (=singkat ni); mangalii, mengganti; mangalihon, membalas sesuatu. II.ali, petaka, kesusahan, nasib buruk, kesengsaraan; maliali, merasa sangat menderita, karena nasib buruk temannya; maliali di handang, sangat miskin, hidup melarat.
Aliang, lingkaran leher babi yang dipotong.
Aliklo, manusia harimau.
Alim, sej pohon yang kulitnya dibuat buku kuno Batak yang disebut 'pustaha'.
Alimos, sekilas, hanya sekejap saja kelihatan; maralimos, menghilang cepat-cepat, melintas sekejap.
Alimot, ndang huboto alimot ni i, hal itu sama sekali tidak saya mengetahui; ndang huida alimot ni i, aku tak melihat suatupun.
Aling, sindiran, tuduhan terselubung, insinuasi; mangalingi, menyindir seseorang, melancarkan tuduhan keji terhadap seseorang.
Alis I. mangalis, mengikis dengan pisau; pangalis, pisau pengikis. II. sepotong kayu yang runcing, yang diunjamkan dalam tanah untuk melindungi diri terhadap musuh atau pencuri; jojoran na nialis, kawat berduri.
Alit, dililitkan, lingkar; mangalit, berputar, melingkar, melilit; mangalithon, melilitkan, mengenakan msl kain, sa- rung, baju; taralit, keseleo,terkilir; taralit pat, kakinya terbelit; juga: terikat, sehingga tidak bisa berge- rak lagi; pangalit ni hata, pembelitan kata, sindiran; pangalit = dila, lidah hewan; alit hatam, berbelit kata-katamu; alit dalan, jalan yang memutar, tidak lurus.
Aljuk, mangaljuk, melompat ke atas (mengenai ikan).
Allam, bersifat merendahkan, cacian, penghinaan, pelecehan; allammu do i, itu merupakan penghinaan pada saya; allamna, penghinaannya, dengkinya.
Allang, mangallang, makan, memakan (dikatakan tentang orang dan binatang); siallangon, yang bisa dimakan; mangallang gana, menelan sumpah, mengganggap enteng yaitu bersumpah palsu; siallang gana, orang yang bersumpah palsu; masiallangan, saling memakan, bertengkar, menipu; api na ma-ngallang, api yang menghabiskannya.
Allo, mangalloalloi, ikut- ikutan, msl ikut menyanyi padahal belum dapat melakukannya dengan baik.
Allom, mangallom = manumpol.
Alluk, mallukalluk, bergerak kian kemari, mengerakkan badan naik turun; mengenai kuda yang membuat penunggangnya sakit; juga: mengenai barang yang dipikul; marhahalluk, terkial-kial tertawa.
Allung, lih hallung.
Almis, mangalmis, memotong se-dikit, memotong beberapa saya-tan.
Alnge, mangalnge, mengunyah dengan lambat.
Alngit, sej pohon hutan, yang kulitnya berbau keras dan busuk.
Alo, lawan, musuh (lawan: dongan,) mangalo, melawan, menentang, memerangi, bermusuhan; pangalo, lawan, musuh; maralo, berlawanan, bermusuhan, bertentangan; maralohon, melawan, berlawanan dengan, juga: sebagai kata depan: bertentangan dengan; paraloan, perlawanan, pertempuran; pangalo, senjata pertempuran; pangaloan, tempat perlawanan, nama daerah; masialoan, saling berlawanan; aloalo, saingan, yang kekuatannya seimbang; aloangin, sokong, siku penunjang pada tiang dan balok yang menahan angin atau goncangan.
Alo, mangaloalo, = manomunomu (tomu) (Angk).
Aloban, sej pohon kayu yang kayunya dipakai untuk bahan bangunan rumah.
Alogo, angin; hona alogo, terjebak, tersergap angin; paralogoan, tempat banyak angin; alogo laut, angin laut; alogo dolok, angin gunung; alogo musim, angin musim; dari alogo, ular dari yang cepat melompat bila terancam.
Aloi, = oloi, kata seru mengakhiri sebuah doa mantera masa dulu, berkenankanlah! Dan hanya berhubungan dengan: aloi ompung, berkenankanlah kami hai nenek (bdk "amen" pada o-rang kristen).
Along, alongalong, sej ende (di Angk).
Alop,mangalopalopi, memohon dengan hormat msl kepada raja atau begu.
Alos, mangalosi, melayukan, dijadikan layu; malos, layu, mengenai tumbuh-tumbuhan.
Alpas, = albas, disenggol, disentuh, bergerak kesini kesana.
Alpis, perutnya kempis msl dari tubuh wanita yang tidak hamil lagi.
Altong, I. sej laba-laba yang bersarang di bawah tanah. II. maraltong, mulai masak mengenai buah-buahan.
Alu,mangalualu, mengadu, mengadukan sesuatu, menyampaikan keluhan, menggugat; mangaluhon, mengadukan (tu) kepada seseorang; alualu, pengaduan; pangalualuan, tempat atau orang untuk mengadu, pengayom, penasehat yang bijak, penolong, tempat minta perlindungan; marpangalualuan tu, mengadukan pengaduan kepada; pangalualuan so sungkunon, seorang pengadu yang suka menyampaikan sesuatu, tidak usah ditanya-tanya.
Aluk, I. mangaluhi, menyodorkan sesuatu, tetapi tidak jadi diberikan. II. aluhon, menderita kekurangan karena tidak mau bekerja.
Alum, I. alum ni ate, kesenangan, merasa puas. II. alumalum, sej rumput untuk makanan ternak, juga dipakai melawan gatal-gatal pada kulit (kudis). Alun, ombak (kecil).
Alus, jawab, jawaban; mangalusi, menjawab; pangalusion, paraluson, cara menjawab baik; mangalushon, menjawabkan; ingkon alusanmu ahu, mesti kau jawab aku.
Alut, mangalutaluti = mangurut II, mengurut, memijit.
Ama, ayah, bapak, tetapi juga saudara ayah yang laki-laki disebut demikian, semua sanak saudara pihak ayah kira-kira seumur dengan dia; amaama, semua yang disebut ayah; saama, seayah; nasida na saama, mereka yang seayah; marama, berayah; marama tu si A, berbapak kepada si A; dongan saama, bersaudara; amang, vocativus: o pak, o bapak!; amang tua, abang ayah; amang uda, adik ayah; amang boru, suami saudara ayah perempuan; haamaon, hal ayah, kebapaan; paramaon, yang dianggap ayah, hubungan anak dengan bapanya; siparamaon, yang berhak dipanggil ama dalam sistem kekerabatan kecuali ayah kandung;diparamangamang, dipersuamikan secara gelap; masiamangamang, memanggil "amang" di belakang seorang laki-laki mengenai seorang perempuan jalang; ama painundun, bapa pengayom, dianggap bapa karena berjasa, (lih tundun); ama panoroni, bapa tiri; Ama ni A, gelar seorang yang diambil dari nama anak sulung; ama ni Pintor, pak Pintor; maramaniaha, sudah menjadi ayah, lalu dapat gelar dari nama anak sulungnya; amanta, bapa kita; amantamuna, amanta hamu, ayah kalian; amam, bapak kau (agak kasar); mangamai, mewakili sebagai bapak, menjadi wali; pardiamaon, tanda dengan mana orang mengenal ayahnya; amangmu, bapak kamu (lebih halus).
Amak, tikar yang dianyam dari kercut; amakamak, lapisan jerami alas bulir padi di sawah waktu panen, lapisan bawah dari atap ijuk; mangamakamak, mengembangkan jerami sebagai tikar; siamak pandan = goligoli (And).
Amal, mangamal, mengkhayalkan sesuatu msl memikirkan suatu rencana, merencanakan, meramal; mangamal bisa, membinasakan bisa ular dengan ilmu gaib.
Amang, lih ama.
Amas, lih omas.
Amba, tamba; mangambahon, = manambahon, menambahkan; mangambai, idem.
Ambal, mambal, mambalambal, oleng-oleng, berayun, terhuyung-huyung; ambalambal, un-taian, jungkatan, ayunan; ma-ngambalhon, mengunggitkan, me-ngayunkan, menggoyangkan; me-ngalihkan (hata) pembicaraan kepada sesuatu yang lain; mangambalambalhon, memperpanjang msl perkara atau perkawinan seorang perempuan; ambal alus, tidak tepat jawaban; ambal mata, salah lihat, tidak melihat dengan tepat; mambal gogo, tenaga berkurang.
Ambalang, ali-ali, ketapel ayun; mangambalang, mengali-ali, melempar atau menembak dengan ali-ali; ambalangan, ali-ali; mangambalanghon, mengali-alikan; marambalang ha-ta, berserakan dimana-mana, tidak logis berbicara, tidak menentu yaitu percuma; lih ba-lang.
Ambalungan, renteng ni ambalungan, telur ayam.
Amban, tali pangamban, tali untuk pengikat sesuatu.
Ambang I. mangambang, mengira, menyangka, menduga; huambang, kusangka, kukira. II. mangambangi, menyembelih lembu; pa- ngambangion, perjamuan dengandaging lembu. III. ambangm-bang, kurban sajian, yang di-gantung di rumah Batak.
Ambar, kolam (alamiah atau buatan); ambarambar, kolam kecil.
Ambargo, sej tanaman yang menyerupai suhat.
Ambaroba, burung kecil sej merpati.
Ambasang, embacang (sej mangga).
Ambat,mangambat, mencegat, menghalangi, melintang, meng-hadang; tarambat, terhambat;ambatabat, penghalang; ambat, bersifat menghalang, melintang; ambatan, warung tuak di tepi jalan untuk istirahat, dangau di danau untuk nelayan menangkap ikan; niambat ni sahit, terhalang oleh penyakit.
Ambe, mangambe, mengayunkan tangan sewaktu berjalan; pangambe, pelambai, cara mengayunkan lengan, lambaian; P.B.: ndang tarpasuman pangambe ni paronan, ndang tarpasuman na binahen ni dongan, tak tertirukan lambaian orang belanja, tak tertirukan perbuatan kawan sesama, membuat sesuatu persis sama adalah mustahil; mangambehon siboanon, membawa barang kecil hal mana hanya mungkin bila yang dibawa itu enteng; mangambehon hata, meneruskan kabar, menyampaikan perkataan kepada orang lain; pangambe ni hata, = lapik ni hata, kiasan kata; boru mangambe, gadis murahan, tidak pakai mahar, dikawini karena cacat, atau kusta atau gadis yang langsung pergi ke rumah laki-laki.
Ambi, panambi, sesuatu yang ditambahkan, sepotong kain yang dipasang tukang jahit di bagian atas celana, kalau ia di bawah terlalu pendek; papan kecil yang ditarok di tepi solu; sesuatu yang dipasang pada sopo untuk memperbesarnya.
Ambil, I. memperdulikan, mengindahkan, memuliakan, meng-hargai; ndang diambil be ahunanggo saimput ni bisa, sebun-tut ulat pun aku tak diperdu-likannya lagi. II. mangambilhon, membawa, mengajak orangke pesta atau pergi bertamu. III. ambilambil, tanaman sa-yur.
Ambila, = begu, hantu jahat, roh jahat.
Ambir, ambirambir, gelambir pada leher lembu, lipatan kulit leher lembu yang tergantung-gantung; mambirambir, go- yah, ungkangangkit, bergantung terkelepai; mambir dengdeng, daging itu tidak kuat lagi, artinya: sudah tua sekali; mambir dengdeng, sungkot gogo, tua bangka, tua renta, kehabisan tenaga karena tua.
Ambit, marambit, menggendong anak di depan; mangambit, menggendong; pangambit, kain gendongan; na niambit ni hu-ta, orang yang berada dalam perlindungan desa; niambit ni raja, terlindung, terayomi o-leh raja.
Ambitan = tanggurung, (And).
Ambol, na so marambolambol, yang tidak ada bandingannya, tidak ada taranya.
Ambolas, hujan es; udan ambolas, hujan es; ambolas batu, hujan es yang butir-butirnya seperti batu keras; ambolas eme, hujan es yang butir-butirnya putih kecil.
Ambolong = bolong, terbuang; mangambolonghon, membuangkan; marambolongan, berceceran, terbuang-buang dimana-mana da-lam jumlah banyak; siambolong,
apa yang dianggap tidak ber-harga, ampas, sampah masyarakat msl isteri kedua, juga benda-benda.
Amborgo, dingin; amborgoon, kedinginan, lih borgo.

Ambor, amborion, = ombunombunon.
Ambu, ambuambu ni juhut, bumbu masakan msl garam, bawang; ambuambuan, sej lauk pauk yang dibuat dari harambir.
Ambuang, marambuang, meraung, menggerung mengenai anjing.
Ambubu = sambubu, ubun-ubun. Ambung, mudah, enteng, ringan; mangambunghon, menerjunkan se-seorang sambil memegang tangannya.
Ambur, mambur, menghilang, hilang; P.B.: langkitang gabe hapur, na hinilang gabe mambur, siput air jadi kapur, yang didapat secara tidak adil akan hilang lenyap; mangambur, melompat; mangamburambur, melonjak-lonjak, melompat-lompat; mangamburhon, membuang-buang, memboroskan.
Amburat = amburet.
Ambure, mangamburehon, (dipangamburehon), memboroskan, mengaburkan.
Amburet, = amburuk, dubur.
Amburget = amburuk.
Amburhom, sej merpati yang besar.
Amburhung, sej penyakit ayam (yang gemetaran selalu duduk berdiam); amburhungon, kena penyakit ini.
Amburuk, kata halus untuk pantat, dubur.
Amin, I. mangamin, memaafkan orang, membela, mendukung; ma-siaminaminan, saling menyokong, saling mendukung; masiaminaminan songon lampak ni ga-ol, saling menyokong seperti halnya dengan kulit batang pisang. II. mangamini, menata dengan halus dan cermat (tentang pakaian, benda-benda). III. amin, amen, amin.
Amis, lapisan kayu yang dibawah kulit, gubal.
Amo, mangamoamo, memperlakukan, memegang dengan hati-hati (benda-benda yang dapat pecah belah).
Amot, mangamoti, melindungi tondi ladang; niamotan, buah pertama ( = patumonaan, lih mona).
Ampal, = ambal; ampal tu jae, ampal tu julu songon hotuk ni aili, berguncang-guncang hilir mudik seperti ketuk-ketuk pengusir babi hutan: dikatakan tentang orang yang dihalau kemana-mana dan tidak dapat ketenangan; mangampalampal, tidak berkaitan, tidak ada hubungan satu sama lain.
Ampang, bakul yang dianyam di bawah, berbentuk empat segi dan di atas bundar, juga dipakai sebagai takaran beras atau padi; parampangan, bakul besar dimana di dalamnya disimpan bakul-bakul kecil; na marampang na marjual, = na marpatik na maruhum, seseorang yang memakai takaran dengan baik dan jujur, menimbang secara adil dan punya undang-undang dan hukum keadilan; mangihut di ampang, berlangsungnya per-kawinan seorang gadis hanya dengan membawa bakul makanan buat pihak mertuanya, karena mahar (mas kawin) sudah beres sebelumya; marmanuk di ampang, meramalkan masa depan berdasarkan letak badan ayam yang lehernya dipotong segera ditutup dengan "ampang" (tentang dukun); parampang ni luat, bagian dari pekan yang dikhususkan bagi sesuatu daerah untuk menyimpan barang mereka; P.B.: sadampang gogo, sanjomput tua, tenaga satu ampang banyaknya, keuntungan hanya sejemput, kerja mati-matian, hasil minim; manghunti ampang, mempe- lai baru, yang pertama kali membawa makanan kepada mertuanya; suhi ni ampang na opat, sudut bakul nan empat, sebagai lambang empat fungsional penerima mas kawin pada adat menikahkan puteri empat; kerabat yang paling utama, dalam hal ini diingat kepada ampang yang ditutupkan datu pada ayam sembilahan itu, bila ayam itu menggelepar sampai keranjang jatuh, artinya celaka. Oleh karena itu keempat sudut keranjang harus diperberat.
Ampangampang, sej rumput; simarampangampang, idem.
Ampapaga, sej tanaman merambat.
Ampapaluan, = papaluan.
Ampar, mampar, tersebar, terserak-serak (ternak, manusia, benda, desa, d.l.l); mampar roha, lalai, lengah; mangamparhon, menghamburkan; mangamparhon hata, membentangkan perkara, mengumumkan; mangamparhon hepeng, menghambur-ham-burkan uang, memboroskan uang; mangampar ruji, mengocok kembali lidi ijuk sesudah selesai perhitungan (dengan lidi ijuk tadinya).
Ampara, saudara dalam arti luas, kawan semarga.
Amparan, sej tikar lebar (amak)
Ampe, diangkat, terletak di atas sesuatu, diletakkan; mampe, idem; mangampehon, meletakkan di atas sesuatu msl pundak, meja; pampe, diangkat, dinobatkan, msl dikatakan tentang seorang raja: pampe gabe raja, diangkat menjadi raja; pampe di roha, hafal, dipelajari luar kepala, melekat dalam pikiran; ampe di sambubu,peak di abara, terangkat ke ubun-ubun, terletak pada bahu, dikatakan tentang penderitaan yang tidak bisa dihindari.
Ampere, maramperean, tersebar mengenai ternak.
Ampihampik, tas, pundi-pundi dari kulit.
Ampilalas, taoar siampilalas, bentuk taoar tertentu yang diberikan kepada penawar sihir.
Ampilas,angin puting beliung yang keras.
Ampin, I. mangampini, membela seseorang, memaafkan, melindungi; pangampinion, pembelaan; jolma ampinan, orang yang terus dibela oleh kawan-kawannya karena kejelekannya tidak diketahui atau tidak dipercayai. II. mangampin, menggulung tenunan, agar terjangkau tangan penenun; saampin, segulung tenunan, panjangnya sepenenunan.
Ampipira, sej semak belukar.
Ampir, mangampir, kesemutan, semut-semutan (kaki, tangan); pangampirhon, merasakan khasiat (dari obat); lih hampir.
Ampit, serasi, selaras, cocok; ampit boruboru i tu anak i, gadis itu cocok dengan lajang itu; ampit bonang tu itom, benangnya serasi dengan warna nila itu.
Ampitampit, tas dari kulit lembu atau kulit kambing.
Ampodi, tikus besar di bawah rumpun bambu.
Ampolas, daun-daun yang dipakai mengilapkan, melicinkan kayu; juga: alat pengamplas; kayu untuk mengupam; mangampolas, mengupam, mengamplas, menggosok agar licin.
Ampolu, sej pohon kayu yang buahnya dapat dimakan.
Amporik, burung sawah; amporik silopak, burung perik yang kepalanya berwarna putih; amporik silolom, burung perik yang berwarna hitam; amporik sijirit, sej burung perik yang lain.
Amporotan, ada sesuatu yang tersangkut dalam kerongkongan (tulang ikan); lih porot.
Ampot, I. kain, pakaian camping untuk anak-anak, = siantal. II. mangampot, mengikat; tali pangampot, tali untuk mengikat sesuatu; ampot ni hail, tali kail,tali pancing.
Ampu, mangampu, = mangabing, memangku; kiasan: mengambil tanggungjawab orang lain, menjamin; msl seorang raja yang menjamini bawahannya; mangampu hasuhuton, mengambil tanggung jawab dan pimpinan seperti sering dilakukan msl seorang raja untuk rakyatnya; ampuan, pangkuan, haribaan; mungkin kata parompuan berasal dari kata parampuan, perempuan, wanita, harf yang mempunyai pangkuan; marpangampu, mempunyai penjamin; mangampu gana, sebagai pengganti orang lain msl untuk seorang bawahan bersumpah.
Ampuan, lih. ampu.
Ampudan, lih ampudang, anak laki-laki yang bungsu, termuda; damang siampudan, adik laki-laki yang bungsu dari nenek laki-laki saya; sian pudian (siampudan), yang lahir terakhir, anak bungsu.
Ampun, ampun, maaf; mangido ampun, meminta maaf, ampun; mangampun, mengaku telah bertobat, minta diampuni; pangampunan, pengampunan, maaf.
Ampuna, (dari na dan ampuna), pemilik, yang empunya, kepunyaan; ahu do nampunasa, aku yang empunya itu (bila objek diketahui); marnampuna, ada yang mempunyainya.
Ampung, mangampung, melompat untuk menerkam (harimau); pangampungon, kepandaian melompat terutama karena kekuatan dalam ilmu gaib, (alemu).
Amudi, setir, kemudi; mangamudi, menyetir, mengemudi; pangamudi, juara mudi, pengemudi, juru mudi; mangamudihon, mengemudikan kapal, menjalankan, memutar kemudi.
Amun, siamun, kanan; lih hamun.
An, kata penunjuk: itu (ditempatkan di belakang kata benda); dolok an, gunung itu, gunung sana. Ana, mangana, menunggu sesuatu, mengintai, melihat-lihat; manganaana, mengawasi sesuatu untuk diambil atau dijaga; manganahon, mengawasi, mengamati seseorang.
Anaha, vocativus dari anak, hai ananda, anakku!
Anak, anak laki-laki, anak jantan, anak saudara laki-laki, anak dari semua orang semarga yang kira-kira seumur; bunga uang; maranak, beranak, berbunga; paranahon, hubungan bapak terhadap anak; anak mata, laki-laki merdeka (balik: hatoban); anak gajian, orang yang digaji bekerja; anak singkola, murid, siswa; anak parau, awak kapal; anak dagang, orang asing; orang yang berasal dari wilayah lain; anak somang, anak semang, kenek, pelayan; anak hinsu, anak kunci; anak baju, kemeja; anak gampang, anak pelacur; anak ni tangan, kelingking tangan; anak ni pat, kelingking kaki; anak ni mata, biji mata, orang yang menjauhkan diri dari teman-temannya, yang memilih jalannya sendiri; anak ni hau, tunas; anak ni gaol, tunas pisang; anak ni bodil, peluru; anak ni surat, tanda-tanda bantu buat tulisan Batak; anak ni hepeng, bunga uang;anak ni manuk, anak ayam; anak ni tangga, anak tangga; anak ni hau api, anak korek api; anak ni lombu, anak lembu; anak ni gordang, genderang yang terkecil; manganahi, paanakhon, membungakan duit; (i)anakkon, anak putera atau puteri; anak-anak, yang kecil, juga: batang kursi tenung; bondar anakanak, tali air kecil. Anang, manganang, mengasami, mengasini, msl ikan.
Andaliman, tanaman cabai yang tumbuh di hutan.
Andalu, alu, kayu bulat panjang alat penumbuk padi; gas andalu, dikatakan tentang air mengalir sebegitu hebatnya hingga alu-alu kincir patah; manuk langkalangku andalu, tentang ayam kecil: begitu besarnya, sehingga bisa melangkahi alu.
Andang, mangandang, lih handang.
Andap, terbuka, jelas, lih tandap.
Andar, jelas kelihatan, tidak tersembunyi, transparan.
Andarahasi, tolahan andarahasi, pada ayam ramalan, pembuluh darah pada ayam jantan, suatu pertanda jelas.
Andarasi, sej semak.
Andarau, sej pohon kayu.
Ande, mangandehon hata, menyampaikan perkataan, menyambung pembicaraan.
Andigan, kata tanya: kapan, bilamana (menanyakan sesuatu yang akan terjadi); nandigan, kapan (sudah) (menanyakan se-suatu yang sudah terjadi); an-digan ni andigan, pernah, de-ngan memakai napi: tidak per-nah.
Andihit, sej pohon yang buahnya bisa dimakan.
Andilo, sej rumput. Andohot = andihit.
Andokandok, lih tandok.
Andolok, sej puyuh.
Andor, kata umum untuk tumbuhan menjalar, terlebih dikatakan sebagai pengganti gadong;andor hoda, caprifolium.
Andora, dada; P.B: mida rupa ndang tinanda roha; aha ma tandaon, dihuphupi andora, rupanya bisa dilihat, hatinya tidak; betapa tidak karena ditutupi dada.
Andorang, sedang, selama, semasa, selagi, sepanjang; andorang so, sebelum; andorang i, saat itu, di waktu itu.
Andos, (lih tandos), mangandos tu, bersandar kepada seseorang, bergantung pada seseorang; andos torang, menjelang pagi; andos potang, menjelang petang; andos mangan, menjelang waktu makan; mangandoshon, menyampaikan, melaporkan sesuatu; pangandosan, tempat atau instansi dimana bisa melaporkan sesuatu.
Andu, mahiandu, tinggal dan makan di rumah orang sambil bekerja sebagai pengganti bi-aya hidupnya.
Anduhur, tekukur, titiran; P.B.: turtu ninna anduhur, tio ninna lote; hata nauli i unang muba, unang mose,"turtu" su-ara tekukur, anduhur "tio" su-ara puyuh, semua kata-kata yang bagus kiranya tak meleset takkan luput.
Andul, luar biasa, jauh perbedaannya, lain, jauh lebih; andul hinauli ni dolidoli on, istimewa cakepnya perjaka ini; selanjutnya juga: sangat jauh, banyak (pada komparatif) andul umbalga, jauh lebih besar. II. mangandulhon, mengalihkan.
Andulpak, sej pohon kayu yang arangnya dapat dipakai sebagai mesiu untuk bedil.
Andung, ratap tangis, tangis terhadap seseorang yang meninggal (berirama dan bersyair), dipakai kata-kata tersendiri; hata andung, ungkapan-ungkapan tersembunyi; mangandung, melakukan ratapan tangis waktu orang mati; mangandungi, mengaduh mengenai seorang yang meninggal; meratapi; mangandunghon, meratapkan, mengaduh tentang sesuatu.
Ba, I. kata seru menyatakan keheranan. II. sebagai kata penghubung: dan, seraya, ya; partikel di tengah kalimat: ia olo ho, ba denggan, kalau kau mau, ya baiklah; sering digabung dengan kata, da, baba, dong, nah.
Baba, mulut (kasar), moncong, lobang; sering dalam kata-kata cacian; baba pintu, tempat masuk dan keluar pintu; baba ni liang, mulut gua; baba ni mual, asal sumber air; sangkababa, sesuap, sepatah kata; marbaba, bermulut; rantei babam, sip babam, tutup mulutmu, diam kau; pababababa, memaki dengan kata baba; mambabai, mulai mengajar sesuatu; menggurui; anak sibabaan, pelayan yang selalu harus diberi petunjuk dulu, baru bisa berbuat; matubaba, membeli beras sebagai persediaan; pambaba, lidi enau, yang dipakai alat perajut benang tenunan.
Babandir, sibabandir, sej kumbang yang dalam bahaya berpura-pura mati; sej tanaman paku.
Babap, marbabap, runtuh, roboh.
Babi, babi; sibabi na bolon, racun yang membuat perut kembung; babi di eme, dikatakan mengenai orang yang berzinah yang tertangkap basah suaminya yang sebenarnya berhak membunuhnya di tempat itu bagaikan seekor babi yang terdapat di ladang; boru sibabi jalang, pelacur, lonte; babion dibahen butongna, tidur, bermalas-malas, kekenyangan seperti seekor babi; babibabi, sej lawa-lawa.
Babiat, harimau, macan; babiat sibolang, harimau berloreng; babiat balemun, harimau besar dan sangat ganas; parbabiatan, sarang, tempat harimau; mangido gogo tu gajah, mangido tongam tu babiat, mencari kekuatan pada orang yang kuat, kemuliaan pada raja.
Babo, marbabo, sibuk dengan kegiatan menyiangi di ladang, merumput di sawah pada waktu padi masih pendek; mambaboi, menyiangi, merumputi; baboan, musim menyiangi di sawah; di hamamasa ni baboan, di waktu menyiangi (di Silindung pada bulan Desember dan Januari), menyiangi dulu umumnya tugas kaum perempuan; parbaboan, ladang dimana orang menyiangi; ndang hababoan rohana, ia tidak dapat diperbaiki, sulit dibina, payah berubah sikap; parsoro ni ari na so hababoan, seorang penderita yang tidak lagi dapat dihiburi.
Babolhas, sej pohon perdu yang daunnya dipergunakan untuk penangkal (sipatolhas begu) sebagai persembahan makanan; bdk bolhas.
Bada, perkelahian, perlawanan, percekcokan, perbantahan, pertengkaran, perselisihan; marbada, bertengkar, bercekcok, bersengketa; marbadai, saling berbantah, saling berkelahi; parbadabada, orang yang suka bertengkar; mamadai, memarahi, mencaci; pabadabada, menggalakkan orang untuk berkelahi; aha badam tusi, apa perselisihanmu dengan dia; badabada biang, berkelahi seperti anjing; artinya: sebentar-sebentar bertengkar, lalu segera berdamai lagi; bada rohana, culas, pendengki, suka mencibirkan orang, suka mencari pertengkaran.
Badak, binatang badak, rhinoceros.
Badan, tubuh, badan, (manusia, hewan dan benda-benda), dasar arus sungai; marbadan, berbadan, mempunyai tubuh; badan ni ulos, bagian tengah ulos, sebagai lawan tepi mengenai ulos.
Badar, I. horbo si badar, kerbau berwarna kemerah-merahan. II. mangangguk badar, meraung-raung, menangis dengan nyaring.
Badia, kudus, suci, sakti, saleh, sering = sahala; sorur ma ho, ale badia ni gurunghu, awal dari mantera, berkenanlah dikau hai arwah sang guruku; badia hatahutan, = tunggal panaluan; habadiaon, kesucian, kekudusan, kesalehan; parbadiai, hormati (sebagai yang kudus); parbadia, = namarsahala, kudus, mulia, sakti; Tondi Porbadia, Roh Kudus; ulaon na badia, perjamuan suci, ekaristi kudus, misa; na sangap, na badia, mulia dan luhur, dipakai untuk Tuhan dan manusia.
Badoar, sej rotan yang menyerupai buarbuar.
Badoatan, goyah, berjalan tidak tentu.
Baen, = bahen.
Baeo = bayo; baean, = bayoan.Baga, bagabaga, sesuatu yang dijanjikan, janji; parbaga, (diparbaga), menjanjikan sesuatu untuk diri sendiri, mengharapkan, menduga; parbaga, marbagabagahon, menjanjikan; pabagabaga so mahap, janji yang selalu diperbaharui, tetapi tidak pernah ditepati.
Bagalbagal, kain topo, sepotong kain yang sudah buruk = siantal.
Baganding, sibaganding, ular yang berloreng dan berbisa; nama daerah dilembah Batang-Toru; dopa sibaganding, lih. dopa; sibaganding naga mangupar, = pandingdingan (And).
Bagas, I. rumah; marbagas, punya rumah, artinya berumahtangga; pabagashon, mengawinkan; pardibagas, = pardihuta, isteri, bini, parbagasan, perumahan, tempat rumah berdiri atau akan dibangun; mamagashon, meniduri perempuan; di bagasan (ni), di dalam; tu bagasan, ke dalam; mandok dibagasan roha, memikirkan dalam hati sendiri; ninna rohana dibagasan, pikirannya dalam hatinya; parbagasan, bagian dalam; marbagasan, disebelah dalam mempunyai pola lain daripada yang di luar (tentang pakaian); pande bagas, tukang kayu. II. mendalam, dalam, juga dalam arti kiasan; pabagas, mendalamkan; P.B: patimbo hadabuan, pabagas halonongan, tinggikanlah tempat kejatuhanmu, dalamkanlah tempat tengge-lammu, keberadaan yang disombongkan menjadi tulah atau walat kejatuhan seseorang; bagas rohana, dia arif, bijak; bagas lapatanna, mendalam artinya. Bage, I.= gabe. II. marbagebage, berbagai-bagai, bermacam-macam mengenai sifat; mar-bagebage sitaonon ni jolma, penderitaan orang adalah beraneka ragam.
Bagi, bagi, bagian; sambagi, sebagian; mambagi, membagi; mamagi dua, membagi dua; marbagi, berbagi; bagian, bagian; sambagian, sebagian, satu bagian; dipambagi, dibagi-bagikan; parbagi, penyebut pecahan; bagibagian, jatah; parbagian, pembagian; siak bagina, bagiannya: kemalangan, malang, melarat; marsiak bagi, malang, miskin; manolsoli bagina, menyesal, menyesali nasibnya; mardua di tangan, marbagi di roha, membagi secara jujur, sebab berhubungan baik satu sama lain, seimbang, adil, bersikap sosial.
Bagiaha, = manang aha (Angk).
Baginda, baginda, gelar raja (di Angkola biasa dipakai, di Toba tidak).
Bagot, pohon aren, enau; bagot ni posoposo, buah dada atau tetek ibu, payudara wanita (halus); mata ni bagot, mayang enau bakal sumber tuak; P.B.: bagot ni tonggi, bagot sibalbalon, paet na jolo i, ba tu tonggina ma tu joloan on, pohon enau yang manis, bakal penyadapan tuak, bersakit-sakit dulu, bertambah manis kemudian; P.B.: tinaba bagot rap dohot pangkona, didok pe hatami, sai adong do bahenonku alona, ditebang enau bersama batangnya, apapun anda katakan, ada padaku jawabnya, keras kepala, bandel; bagot ni horbo, susu kerbau; bagot ni ruma, ornamen alas dinding ruma Batak berupa empat buah payudara wanita perlambang kesejahteraan dan pengayoman.
Bagudung, tikus; anak ni bagudung, anak tikus, cacian, nama bagi pelanggar sumpah, atau yang bersumpah palsu.
Bagulan, = bolon.
Bagur, sibagur, katak yang besar.
Bagure, sej pohon kayu; sibagure tano, perdu yang keras kayunya, daunnya sering dibuat jadi sapu halaman.
Bagus, bagus, elok.
Baha, (diwarisi?) sifat, watak, perangai; i nama bahangku, itulah sifat saya; bahana do i, sifatnya demikian, kepribadiannya demikian.
Bahal, gerbang kampung; bahal batu, sebuah nama desa antara Silindung dan Toba; jomba bahal, upeti penduduk buat pemenang perang agar desa mereka tidak akan dihancurkan.
Bahalbahal, bahalbahalon, luka karena sering digosok, msl: hidung diwaktu flu.
Bahat, banyak (Angk).
Bahe, batu-batu kecil yang dipakai anak-anak untuk bermain-main; parsibahean, tempat anak-anak bermain; sibahe, batu.
Bahen, mambahen, membuat, membikin, memperlakukan; bahen, untuk; bahen aha ? untuk apa? dialap bosi do bahen rabi, ia mengambil besi buat parang; pambahen, pembuat; pambahenan, perbuatan; bahenbahenan, ramuan, ulah, pekerjaan msl: ajiajian; bahen, baik, beres (yang dikerjakan), buatlah; dipambahen, dibuat bermacam-macam; aha bahenonku, aku mau bikin apa? beha bahenon, apa boleh buat? tarbahen, bisa, mungkin; ndang tarbahen, tak bisa, tak mungkin; ala ni aha umbahen? apa sebabnya maka? karena apa hingga? dia alana umbahen mate ibana, apa sebabnya dia meninggal? umbahen na mulak ahu, on do, sebabnya maka saya pulang, inilah; dia umbahen manjua ho? kenapa maka kau menapik? dibahen, dibuat, dikarenakan, disebabkan; talu ibana dibahen otona, kalah dia karena bodohnya; dibahen hatam umbahen mago hami, karena omonganmu kami hancur; bahenon ni, = dibahen, tetapi dibahen menunjukkan suatu peristiwa yang sudah terjadi dan bahenon ni menunjukkan sebab, yang akibatnya masih dinanti; msl: sega ma hauma binahen ni ari logo, sawah akan musnah karena kemarau; dibahen i, disebabkan itu, oleh sebab itu, karena; dibahen i ma, itulah sebabnya, maka itu; dibahen i do, umbahen, oleh karena itulah, dari sebab itulah; bahenon ni aha? oleh apa, dibuat apa? disebabkan apa?; bahenonmu, akan kau buat, olehmu; bahenonta, oleh kita, akan kita perbuat, d.l.l.; sibahen na jahat, sibahen na so uhum, pelaku jahat, pelanggar hukum; sibahen na malum, yang membuat sembuh, obat; sibahen na horas, apa yang membuat kuat; juga: yang membuat mabuk; sibahen dame, pembawa damai, pendamai. Bahir, terpisah letaknya, tengah, tepi; sambahir, setengah; bahir, pada satu sisi; bahir rohana, kelakuannya tidak seperti biasa msl pada kesedihan; marbahir, pergi kesisi lain, mengasingkan diri; anak bahir, ada ketidakberesannya, cacat, timpang.
Baho, I. marbaho, mengambil kapur barus. II. baho, sej pohon kayu.
Bahon, mamahoni, membalas, membayar; mamahoni utang, melunasi hutang dengan bekerja rendah pada yang berpiutang; manjalo pamahoni, menerima kerja untuk mengganti hutang si pekerja.
Bahota, tondi sibahota, lih tondi.
Bahudung, marbahudung, menarik diri ke hutan dan tinggal sendirian melawan musuh, bila ia mati dalam perlawanan itu orang tidak akan memperdulikannya dan tidak diadakan pembalasan; parbahudungan, tempat dalam hutan dimana orang seperti itu berdiam.
Bahue, sibahue, sej burung hutan.
Bahul, bakul besar dari jerami untuk menyimpan beras atau padi; raja marbahulbahul na bolon, sikap raja, murah hati, pendengar yang baik, penuh timbang rasa dan berbudi luhur; bahulbahulhon ma i tu roham, camkanlah dalam hatimu, perhatikanlah itu.
Bahung, sej pohon kecil.
Bahut, I. ikan lele (kecil dan enak). II. bahutbahuton, menderita penyakit kelenjar yang bengkak, penyakit beguk, diobati dengan sibahut; sibahuton hata dibahen ho, terganggu pembicaraan gara-gara kau.
Baion, sej pandan yang dipakai untuk menganyam tikar dan bakul.
Bait, baik, cocok.
Baja, sej pohon yang getahnya menjadi bahan penghitam gigi; marbaja, memakai baja; mamajamajahon, mengoleskan (seperti baja) msl: gambiri pada luka; bajahon tu roham, camkanlah itu dalam hatimu; lan bajabaja ni rohana, dia adalah penuh dengan akal muslihat; suhut situtung baja, orang yang memulai bertengkar dan menjadi pokok pertengkaran itu; sibaja ihur, orang yang kalah dalam persengketaan, bila dua orang berselisih, maka orang yang kalah itu disebut harus melapukan baja dalam pantatnya.
Bajak, = Batak; sibajak parbinotoan, pengumpul ilmu yang rajin, seseorang yang karena kerajinannya cepat dapat memperoleh banyak pengetahuan.
Bajan, bagan, rancangan; juga goresan, bekas pola asli yang masih dapat camping; runtuhan kampung.
Bajang, anak bajang, anak yang lahir cacad, anak keguguran; juga sebagai kata cacian; aek bajang, air tuban-tuban.
Bajar, masih remaja, muda mengenai manusia dan binatang.
Bajaure, sej tumbuh-tumbuhan yang menyerupai simaremeeme, yang ditaruh dalam bubu sebagai pemikat bagi ikan.
Baji, bajibaji, baji (untuk memelah kayu); mamaji, membaji; sibaji hau tindang, sibola aek sasunge, yang membaji pohon tidak rebah dan yang membagi air sungai, yaitu orang yang mengadakan pecah belah antara orang-orang yang bersatu, pemecah belah.
Bajik, pertanda baik (dipakai dalam pustaha).
Bajiri, tikus kecil.
Bajo, marbajo, mengintip orang, pergi untuk menyamun orang; mamajo, menyerang orang; bajoan, tempat penyamun bersembunyi; parbajo, penyamun orang, perampok; mamajo hata ni si Anu, mengamat-amati perkataan seseorang.
Bajogit, bajogiton, terkejut, merinding ketakutan.
Bajora, I. sej tanaman berduri, serta buahnya yang pahit yang menghasilkan getah seperti baja. II. bajoraon, sangat terkejut.
Baju, baju, baju luar; bajubaju, = idem; baju partahanan, baju yang disalut dengan potongan-potongan besi; baju pamodil, baju yang dicat merah dengan dapdap yang dikenakan orang yang menembak di horja; baju ulubalang, kain panjang dari abit hasumba yang dikenakan oleh para pahlawan; baju udan, mantel hujan; anak baju, kemeja; marbaju, berpakaian, berbusana, dikatakan tentang perempuan yang belum melahirkan, karena selama itu mereka menutup teteknya; bila mereka telah mempunyai anak, mereka membuka baju itu karena lebih gampang menyusui anaknya; na marbaju, perawan, gadis, remaja; nunga tanggal bajubajuna, ia telah menanggalkan bajunya, yakni ia telah mendapat anak, itu juga dikatakan tentang binatang msl ayam; mamajui, mengawinkan satu pasangan dengan lilitkan mereka bersama dengan sehelai kain; di Angkola mempelai perempuan menerima baju yang dihias dengan mutiara; ari pamajuion, hari pernikahan; juhut ungkapan bajubaju, daging bagian dada hewan; bajubaju ni linta, tumbuhan rawa yang daunnya terapung-apung di atas air.
Bajur, baik, teliti, cermat, rapi mengenai pekerjaan.
Bajut, = hajut, tas.
Bak, gampang dibelah, mudah belahan.
Bakbak, mabakbak, terkelupas, mengalir (tentang air mata); mambakbak, melepas, mengelupas (kulit kayu); sambakbak ulumanis, sebungkus kulit manis, sebanyak sekali mengambilnya.
Bala, I. sekutu dalam perang; mamala, kawan-kawan yang diundang untuk perang dan memberi makanan kepada mereka (marhara); bala Toba, penyakit menular yang berasal dari Toba, kolera; balajau, penyakit yang berasal dari kejauhan; jambala tua (= longit), potongan daging yang dikirim kepada musuh sebagai pernyataan perang; pajongjong jambala tua, pernyataan perang. II. sibala, sej pohon hutan yang lembut, tidak cocok menjadi bahan bangunan.
Balage, pertikaian, perbantahan; marbalage, bertengkar, tidak sependapat; masibalagean, tidak cocok satu sama lain, saling menyindir, bertengkar, saling berbeda pendapat.
Balak, kotoran pada kulup penis.
Balanja, tabung bambu yang bercorot dan memakai tutup.
Balanjo, bekal yang dibawa di perjalanan, pangan, persediaan pangan, balanja (mungkin dari lanja, = bohal ni parlanja); juga: upah, gaji.
Balang, I. ali-ali, ketapel ayun = ambalangan; ulubalang, ahli bidik dengan ali-ali, pendekar. II. tidak mengena sasarannya; balang do danggurmu, balang do reongmu, lemparanmu tidak mengenai, lontaranmu tak kena.
Balanga, belanga, kuali dari besi; balanga saruam, sej kuali yang besar.
Balatuk, tangga; balatuk tunggal, sebatang kayu yang ditakik-takik hingga bisa dipakai sebagai tangga; santi balatuk, semua laki-laki bertanggungjawab untuk turut bertempur dalam perang (balatuk disini sebagai pars pro toto untuk seluruh rumah) pengaman tangga, penanggungjawab keamanan; balatuk sidean parnaehan, tangga yang mempunyai banyak anak tangganya, nama tangga rumah dalam doa-doa yang beralamat.
Balau, biru; mamalaui, membelau cucian, membirukan.
Balbal, pentung, kayu pemukul, belantan, gimbal, pukul dengan gada, banting; mambalbal, membanting, memukul, msl bagot yang harus dipukul lama sebelum tuak keluar; mambalbali, membantingi orang, memukul.
Bale, I. takaran, = 1/4 solup (= tangkar); mamalai, menjual padi dengan bale, maka: dalam jumlah kecil. II. balai, pondok kecil; bale ni na mate, rumah mayat yang kecil di atas kuburan; bale ganjang, tempat bermalam; balebale, gubuk-gubuk, pondok, teratak, dangau.
Baledang, nama sej ikan laut.
Balemun, harimau yang besar.
Balerong, belerong.
Balga, besar, gemuk, kuat; lam tu balgana, semakin besar; balga hatana, omong besar, membual, pembicaraan kasar dan menyakitkan hati; marsibalga, marnabalga, tidak sama besarnya, berbeda besar; habalgaon, besarnya; pabalgahon, memperbesar, memperluas; na balga, orang yang berkuasa, pembesar; balgana i, betapa besar.
Balge, = balga, besar.
Balging, I. sambalging, sekerat, sepotong. II. tidur tanpa selimut atau pakaian, telanjang.
Balguk, na balguhan, = na balga.Bali, diusir, dikeluarkan dari kumpulan, dikucilkan, menyeberang, menular (penyakit); sahit na olo bali, penyakit yang menular; parbali, penjangkit; pabalihon, mengusir, mengeluarkan, membuang; marbalibali, bersifat menular (ten- tang penyakit); habalian ni huahua, tempat pembuangan kuah, tumpuan ampas, orang yang selalu dituduh.
Balian, (berhubungan dengan bali) bagian luar, luar kampung; di balian, di sawah; di balian ni, di luar; tu balian, ke sawah, ladang; parbalian, laki-laki (suami) yang bekerja di luar (baliknya isteri yang disebut pardibagas, pardi-huta); bagian luar; parbalian,laki-laki yang bekerja di sawah atau ladang; dung salpu parbalian, bila para lelaki telah meninggalkan kampung.
Baliang, sej tumbuhan merambat.
Baliga, sisir pada perkakas tenun.
Balige, (= baliga?), nama kota pinggir Selatan Danau Toba.
Balik, terbalik, terputar, sisi sebelah, lain dari yang sebenarnya, salah, keliru; pabalik, memutar balikkan (msl kata-kata); P.B.: molo sipabalik tano, dodak lompanna, molo sipabalik hata juhut lompanna, pengolah tanah, berlauk dedak, pengolah kata, berlauk daging; marbalik, berpaling, memutar, murtad; marbalian mata, berputar-putar mengenai mata; sibalik mata, yang suka menipu, memperdaya seperti tukang sunglap; sibalik bija, = sibalik mata, juga sej parsili yang membuat penyakit berbalik; sibalik hunik, merah fajar, langit yang menguning di waktu pagi; balik buhu, unit perapian dapur yang terbuat dari kayu; marsibalik, mendelik (mata); baliksa, baliksa apala, apalagi, justru sebaliknya, malahan; di balik ni i, kecuali, sebaliknya; di balik ni pintu, di belakang pintu; pamalik, tengkulak, pedagang perantara; balikbalik, lapis jerami atau daun pisang untuk membagi daging; mamalikmalik, (dibalibalik), mengikat tangan orang di punggungnya; balikbalik angin, pohon yang daunnya putih-putih sebelah bawah dan nampak bila ditiup angin; balikbalik anduri, sej permainan pada mana belakang anak-anak satu sama lain mengenai dan tangan mereka saling berpegangan sehingga mereka terombang-ambing ke atas ke bawah; lih juga: anduri; balik, pisau dua mata; balik rohana, berobah sikap, berobah pendapat, dikatakan tentang seorang gadis yang berobah sikap terhadap seorang pemuda; balik tahe, (balik), malah sebaliknya; balik....balik, baik..., maupun (Angk) : barik.... barik); habalian, baliknya, lainnya, lawannya.
Balimbingan, motor bis yang kecil.
Baling, baling, berputar, serong karena angin; mamalingi, membengkokkan; marbalingan, berputar tentang benda-benda; baling, tang pembaling mata gergaji; balingbaling, baling-baling, msl alat mengusir burung dari sawah; marbalingbaling, senantiasa berputar-putar.
Balingbing, belimbing; balingbing hau, sej pohon tamarinde; balingbing andor, sej kacang tanah.
Balingkas, mamalingkas, memeriksa semua dengan tangan, mengacau-balaukan.
Balingkuhu, tungku dari kayu sebagai pengganti batu.
Balingsu, tarbalingsu (dari baling?), terkilir, keseleo, terpelecok (tentang tangan dan kaki)
Balintang, kayu pengikat pagar yang dipasang melintang.
Balisa, gelisah, tidak tenang; balisaon mata, mata tidak mau tidur.
Baliung, beliung; habahaba sipoting baliung, pusaran angin (dari baling).
Ballong, lambat, perlahan sewaktu berjalan dan dalam perbuatan.
Balo, balo roha, senang; pabalo roha, (= paombun) menyenangkan orang, membuat hati senang dengan mendengarkan orang; dipabalo, memberi reaksi atas obat yang dimakan.
Balobas, tongkat berbentuk belebas yang dipakai sewaktu bertenun, belebas; balobas ni hata atau ulaon), pokok utama.
Balobat, sej ulos.
Balobung, dalan balobung, jalan besar dan lempang (mungkin ada hubungan dengan lobung, lempang, terbuka, dimana musuh tidak ditakuti).
Balok, parit yang menandakan batas, batas, watas; marbalokhon, berwataskan; parbalohan, perbatasan; hotang pamalok, seutas rotan dengan mana orang menarik garis lurus di ladang untuk membuat parit-parit kecil antara batang-batang padi; hombar balok, tetangga terdekat, yang berbatasan langsung; paorot balok, menggeser patok batas; balokbalok, uang atau cincin dari pasien kepada datu agar penyakit itu tidak menular pada dukun; hau balok, pembidangan dari balok-balok besar di atas mana rumah dibangun (Angk)
Balom, getah pohon meang.
Balontung, bunga api yang berpui-pui di atas api.
Balope, daun pisang yang dipakai sebagai pembungkus sigaret.
Balos, mamalos, mamaloshon (tu), membalas, membalaskan; marbalos, berbalas, mendapat balasan; mamalos surat, membalas surat; pamalosan, pembalasan; balos ni, balasan, akibat dari (baik hal yang baik maupun hal yang jahat); uhum na roa balos ni uhum na denggan, budi dibalas jahil.
Balsak, marbalsakbalsak, memercik mengenai darah.
Baltang, ulat-ulat lalat yang terdapat di luka-luka.
Baltuk, na baltuhan, besar (hanya di Toba). Balu, I. mabalu, dalam keadaan janda, duda; na mabalu, janda, duda; manghabaluhon, balu dari mendiang si....; na hinabaluhon ni si B, janda/duda mendiang si B; sai huhabaluhon ma ho, cacian di antara suami-isteri; bagusan kau duluan mati. II. ronggur balu, petir dahsyat.
Baluam, sej pundi-pundi tempat uang.
Baluang, ikat pinggang dengan kantongan uang diselipkan.
Baluangja, rantai kecil pengikat tangan.
Balun, mamalun, gulung, menggulung (tikar); balunan ni abit, = balunan, simpul yang mengikat pakaian, dalam simpul ini disimpan segala sesuatu; paramak so balunon, seorang yang kaya yang sering kali menerima tamu sehingga tikar untuk tamu tidak pernah digulung.
Balungbalung, penyakit pada perkencingan anak-anak; balungbalungon, menderita penyakit balungbalung.
Balungun, begu sibalungun, hantu, penyakit yang berasal dari si Balungun.
Balut, mamalut, memalut, membungkus; mamaluti, membaluti, membungkusi; mamaluthon, membalutkan; balutan, balutan, bebat; tali balut, tali balut, untuk membungkus.
Bana, montan bana, = marhangoluan, lih ontan.
Banda, parbandaan, kuburan; mamandahon, mengebumikan, mengubur.
Bandar, pondok tempat bermalam, sering dipakai sebagai nama kampung; Bandar Pulo.
Bandat, lamban, berat, lambat.
Bandaulu, nama semacam tumbuh-tumbuhan yang harum baunya dan menyerupai banebane.
Bandera, bendera, panji-panji.
Banding, I. agak berjauhan se-dikit, tidak ramah lagi terhadap orang. II. terpisah; pabanding, menyampingkan.
Bandol, (tentang makanan) ke-ras, alot, kenyal; = bendel.
Bane, I. siala bane, pemberian (jatah) yang teman-teman sekampung menerima kalau seorang gadis dari kampung itu dinikahkan atau kalau sawah atau ladang dijual. II. banebane, tumbuhan yang berdaun wangi.
Baneara, tumbuhan yang kalau diaduk dengan arang, menjadi bahan pewarna kain (ulos).
Banga, lebar, terbuka lebar-lebar.
Bangal, kering tentang air susu wanita; tentang enau yang tidak menghasilkan tuak lagi.
Bangar, besar; lali bangar, elang besar; na bangarbangar, besar (tentang manusia dan ternak).
Bangbang, lebar, luas, lapang, longgar.
Bange, tano bange, sej batuan putih dan asam (tanah liat) yang halus dan lunak yang bisa dimakan karena dianggap enak sebagai sedapan.
Bangga, = banggal.

Banggal,
besar, kuat; mabanggal, lebar mengenai dada dan muka, bertulang.
Banggang, = banggal.
Banggar, (juga banggal), besar, kuat.
Banggas, kuat, keras hati.
Banggik, sej biawak; rungkung banggik, sej pohon kayu.
Bangging, sambangging, sepotong, segumpal daging.
Banggor, sedikit serak, agak parau.
Banggua, sibanggua, = subang, dilarang.
Banggungbanggungan, sej ampang membawa daging.
Banggur, sedikit panas.
Banggura, sibanggura, sibanggua, bdk pungga.
Bangka, (= talha), takik pada balatuk; mamangka, menakik batang kayu supaya bisa dipanjat; bangka rohana, terluka perasaannya.
Bangkal, I. timbaho bangkal, sej tembakau Batak. II. bangkalbangkal, tidak subur (tentang tanah).
Bangkang, terlalu besar, terlalu tua; bangkang ompaon, terlampau besar untuk digendong; bangkang daging, kaku.
Bangkar, kulit pohon enau yang keras yang terdapat pada cabang bawah dan meliliti ijuk, bersama ijuk ini merupakan bahan yang berharga untuk menutup atap; bangkaran, bunting (tentang ternak); parsili bangkar, orang-orangan (parsili) yang terbuat dari pelepah enau, sebagai silih penangkal cedera wanita hamil.
Bangkara, wilayah dan tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja di Selatan Danau Toba.
Bangke, bangkai binatang atau jasad orang yang meninggal; bangke ni duhut, = bangkiang, arun bangke, demam merana (silupa).
Bangki, sibangkion, air, gulokgulok ni sibangkion, = dengke, udang dan segala-galanya yang hidup di dalam air.
Bangkiang, rumput dan tunggul jerami di sawah yang sewaktu mengerjakan sawah itu dimasukkan untuk menjadi pupuk.
Bangkin, tidak senang, gundah, suram, murung; bangkin rohana tu ahu, dia tidak merasa enak pada saya, dia menentang saya.
Bangkir, I. sambangkir, satu rupiah; rupia bangkir, satu rupiah (bukan rupia tali; sada tali = 25 sen). II. mambangkir, memotong dan memelah hingga sisanya tak berarti; pabangkirbangkir, membelokkan ke kanan ke kiri; mabangkir, lepas (potongan-potongan kecil dari luka). Bangkiring, tali pengikat, msl kebaya pada pinggang (ganti kancing).
Bangkirison, kurus kering (tentang orang atau anjing).
Bangkit, bangkit, berdiri, dinobatkan (jadi raja); bangkit raja, dinobatkan jadi raja; pabangkit, mengangkat seseorang ke kedudukan terhormat; hababangkit, penobatan, pengangkatan, pelantikan.
Bangko, darah daging, perangai, khasiat, akhlak, tabiat, sifat, watak, perilaku (tentang manusia dan binatang); bangko hian, sifat alami, asli, sifat yang mendasar; bangkona i, sudah sifatnya itu, tidak dapat diobah-obah, lazim demikian; juga: pangalahona do i, lazim demikian, tidak dapat diobah-obah.
Bangkol, lamban bergerak, perlahan-lahan, sungkan, enggan, berat hati, tidak suka; bangkol rohangku, enggan aku, berat hatiku, saya tidak suka (lawan: gigir).
Bangkos, berbau tak enak, berbau busuk (mengenai nafas).
Bangku, bangku; marbangkubangku, berbentuk bangku, berbangku-bangku.
Bangkudu, bengkudu, air akarnya menghasilkan getah warna merah untuk mewarnai benang tenunan; P.B.: sinuan bangkudu, tigor dangkana, mardalan pangulu, ditimbang hinatana, bengkudu ditanam, dahannya lurus, kalau pemimpin berjalan, semuanya yang dikatakannya ia mempertimbangkannya. Bangkurak, = tangkurak, tengkorak.
Bangkurung, sej jangkrik hitam.
Bango, dewasa, bersifat kelaki-lakian.
Bangsi, sej kampak, beliung.
Bangso, bangsa, kaum.
Bangun, I. = domu, bangunan ni roha, kesayangan teman karib kepada siapa segala-galanya dapat dikatakan (= hasudungan ni roha); sabangunan, sepasang, satu perlengkapan; ogung sabangunan, seperangkat gendang; ulaula tonun sabangunan, satu set alat tenun; ulaula ni tungkang sabangunan, seperangkat alat tukang; mamangunmanguni, mengadopsi secara pesta seorang yatim-piatu dalam marga yang asal usulnya tak jelas. II. bangunbangun, sej tumbuhan sayur; bangunbangun ni begu, sej tumbuhan liar; bangunbangun na bara, sej tumbuhan liar.
Baning, kura-kura yang besar.
Banjar, I. deretan, baris; sambanjar, satu deretan, sebaris. II. = huta, kampung; P.B.: tais pe banjar ginjang, mandapot do i raja huta, bagaimanapun panjangnya sebuah kampung, terdapat juga pemimpinnya.
Banje, beres, tuntas, komplit; nunga banje, persoalan sudah beres; banjebanje ulaon, tuntas pekerjaan, beres pelaksanaan tugas tanpa gangguan, tidak terbengkalai. Bansat, lambat, lamban.
Bansir, terserpih; mamansir, menggoyahkan, mengeping, menyerpih; sambansir, sekeping; bansir panailina, pandangannya marah, marah kelihatan.
Bansor, iba, kasihan, sedih tetapi tak dapat menolong, menaruh sangat belas kasihan.
Bantal, bantal.
Bante, mamante bodil, menyiapkan bedil untuk ditembakkan; parbantebantean, sesuatu yang dipakai untuk membalas dendam; bantebante, sisa (uang modal) msl orang menjual kulit kuda mati, uang kulit yang sedikit itu disebut bantebante.
Banto, jaring untuk menangkap burung.
Banua, negeri, jagad, daerah, benua, dunia wilayah; banuaginjang, kayangan, jagad atas, benua atas tempat tinggal dewata; banua tonga on, jagad tengah, dunia ini, bumi ini; banua toru, jagad bawah, benua bawah, tempat tinggal begu; banua banyak dipakai dalam nama wilayah: Banua Rea, Banua Aji.
Bao, tingkat kekerabatan: isteri saudara laki-laki isteri seseorang; atau : suami saudara perempuan suami seseorang; juga: menantu laki-laki; dalam adat Batak dilarang keras menikahi bao, kalau menjadi janda; bao rohana, hatinya agak risih, mulai renggang yang sebelumnya akrab; anak baobao, semua orang dari marga lain daripada marganya sendiri, bisa mengawini puterinya, juga putera-putera seorang lelaki yang tinggal di rumah mertuanya, bao, juga: sapaan untuk seorang laki-laki; baobao ni api, boaboa ni api, lih boa.
Baoa, lelaki, seorang laki-laki, pria; baoa parhalang ulu, atau baoa parjuluon, pria sebagai kepala rumahtangga; baoa parbalian, pria, karena dia bekerja di luar (sawah, ladang); sangkar so baoa, perempuan yang berwatak laki-laki; baoa adi, lih. adi.
Baoang, bawang.
Baor, I. mabaor, hanyut, mengalir, terbawa oleh air; dibaori aek, dihanyutkan air. II. baorbaor, per di dalam jam, pelantik di dalam bedil, picu perangkap, jerat; baor ni hail, pelampung pancing, joran; pamaoran, sengkang.
Baot, baotbaoton, salah bicara, mencaci.
Bap, tiruan sesuatu yang rebah; marbabap, rebah.
Bara, I. kolong rumah, tempat tinggal ternak waktu malam, kandang; bara ni hoda, kandang kuda; pabarahon, memasukkan ternak ke kandang; sijalo bara, nama kerabat yang pada mengawinkan perempuan menerima bagian yang terbesar setelah parboru; bagian ini adalah tau pabaraon, yaitu yang dapat dimasukkan ke kandang, jadi ternak, oleh karena itu orang ini disebut juga pamarai, oleh sebab dia menerima mas kawin (= yang membawa ke kandang) bagiannya disebut juga upa pamarai. II. na bara, cokelat (tentang warna kuda dan pakaian); sibara mata, sej burung. III. barabaraon, pertanda usia anak kecil: berumur satu sampai tiga bulan.
Baragas, babi hutan.
Barak, barakbarak ni hambing, kandang kambing.
Barakbak, jaring untuk menangkap burung.
Barang, barang, benda, barang dagangan.
Barangan, sej pohon, yang bu- ahnya dapat dimakan.
Barangsi, = na so uhum, tidak pantas, tak senonoh, kurang ajar, kotor; hata barangsi, kata-kata tak senonoh.
Barani, berani; barani ibana, berani dia; habaranion, keberanian.
Barasbas, terlalu ramah di situasi yang tidak pantas.
Barat, melintang; pabarat, me-lintangkan; pamarati di hata,memutarbalikkan kata-kata; ba-rat pamerengna, matanya marah;Huta Barat, wilayah di Silindung; mamarat, melintang, me-malang.
Barbar, mambarbar, mengerjakan kayu atau batu dengan rimbas, menetak, mengampak, memarang; tungkang pambarbar, pengampak, orang yang ahli dalam merimbas.
Barebe, sej rumput.
Barerang, belerang; nota: sering huruf l dalam bahasa Indonesia menjadi r dalam bahasa Batak, msl layar - rayar; lapar - rapar; kelambir - harambir; iar - riar; luar - ruar; tano barerang, tanah belerang.
Bari, I. basi, mengenai rasa msl nasi, juga: citarasa dalam mulut; baribari, basi; daon bari, (obat terhadap rasa basi) sekapur sirih atau tembakau; manghabarion, memperdulikan sesuatu. II. bari = asi; bari roha = asi roha.
Baria, peka, mudah merasa sakit, msl tentang mata, juga: arti kiasan, mudah tersinggung.
Bariba, sisi, seberang, sambariba, sebelah, separoh; horbo sambariba, setengah kerbau; sambariba horbo, satu daerah yang bertanggungjawab untuk setengah kerbau pada pesta horja; sambariba musu, separoh musuh; parbaribaan, ukuran setengah hewan; jabu bariba, rumah sebelah; tabo hata sambariba, ucapan sepihak enak didengar (sebelum didengarkan pihak lain); ndang martopap tangan sambariba, mana bisa bertepuk tangan sebelah, satu orang saja tidak bisa mulai bertengkar; di bariba on, di pihak sini; di bariba an, di seberang sana; di bariba, di seberang, di luar negeri; di bariba ni, di seberang; di bariba ni dolok an, di balik gunung sana; tu bariba, ke balik, ke seberang.
Baringbing, balung ayam jantan; baringbingon mata, sej penyakit mata (yakni kelopak mata yang berdaging tumbuh); baringbing ni dolok, punggung gunung. Baringin, I. pohon beringin; parbaringin, = parsanggul baringin, agama kebatinan Batak, imam agama kebatinan, yang bersanggulkan daun beringin pada upacara kurban; manjungjung baringinna, mempertahankan wewenang, otonom, mandiri, tidak tergantung pada orang lain (dikatakan tentang harajaon atau desa yang mandiri). II. kuda atau ayam jantan (menunjukkan kelamin); marbaringin, (tentang hewan) bersetubuh; mamaringini, mengawinkan ternak.
Da, = atehe?, bukankah, ya? ditaruh sesudah perintah; laho ma da, pergilah ya, ima da, ya memang begitulah.
Daba, kata pengerasan; ho da-ba, justru engkau, engkau yang kumaksud.
Dabo,ale.

Daboru, lih boru.
Dabu,madabu, jatuh; mandabu, menjatuhkan, membuang; mandabu sipaingot, memberi nasehat, menegur; mandabu uhum, mengadili, menjatuhkan vonis; mandabu aek, mengairi sawah; mandabu dalu, main dadu; mardabudabu, menimbang-nimbang, mengadakan perhitungan, berefleksi, merenungi, mengadakan perhitungan; dabudabuan, perhitungan, budget, anggaran belanja; malo marsidabu, hemat, irit, paspasan msl seorang ibu memasak paspasan; hadabuan, tempat kejatuhan; p.b.: patimbo hadabuan, pabagas halonongan: meninggikan kejatuhan, memperdalam kehancuran, artinya: kesombongan akan hancur; hadabudabuan ni pansur, tempat pancuran air jatuh; madabu uhum, hukum menimpa dia; madabu torutoru, kutukan jatuh padanya; dabu roha, iba, kasihan; sidabu dangka, sej pohon yang dahannya kecil.
Dada,sidada, yang turut ma-kan.
Dadage,mardadage, makan enak-enak, berpesta pora memboroskan uang.
Dadang, mandadang, menyinari sesuatu hingga menjadi panas mengenai matahari dan api; memanaskan; didadang las ni ari, disinari matahari.
Dadap, mandadap, meraba sesuatu, menggagau, menyeluk; dadapdadap, meraba-raba tergagau-gagau, mengenai orang buta; hadadapan, dapat diraba.
Dadas,madadas, berjatuhan me-ngenai bauh-buahan; mandadas, menjatuhkan buah banyak-banyak.
Dadu, = dalu, dadu.
Dae, jelek. buruk, kurang pantas, kurang layak, buruk, msl: seorang bapak yang telah berumahtangga berlaku sebagai pemuda; P.B.: molo marsuru raja, dae ma so oloan, kalau bersuruh raja, jangan tidak dipatuhi, kalau raja memerintah, risih rasanya kalu tidak dipatuhi.
Daek, mandaek, mengumpulkan, memungut.
Daga, dagadaga, gadai, petaruh.
Dagak, mandagakdagak, membantah, menyanggah, menantang, melawan, mengingkarkan, menengkar.
Dagal, = dugul, mata kayu; p.b. sada dagaldagal, sada duguldugul, sada na tangkang, sada na jugul, sebuah mata kayu, sebuah buku, yang satu nakal, satu lagi bandel (dua pihak bersengketa, sama-sama keras kepala)
Dagang, orang asing, pendatang, perantau; mardagang, merantau, mengembara di negeri asing, halak dagang, pendatang, orang asing; p.b. tanda do sanggar padang, potang ari marsipusipu, tanda ni anak dagang, potang ari pangapusi ilu, nyata amat ilalang pimping, petang hari jadi hangus, tandanya perantau asing, di petang hari ia menangis, karena rindu; napuran dagang, daun sirih paling pangkal, rasanya gurih.
Dagangan, barang dagangan, barang jualan, kain.
Dagar, mandagar, mengupayakan, membuat, dapat mengerjakan; ise mandagar i? siapa meramu itu? siapa yang mau bersusah-susah menyediakan? hadagaran, dapat diikhtiarkan, dapat diupayakan, dapat diperbuat.
Dagas, mardagas, berkelahi sedemikian rupa hingga kemenangan tidak tentu.
Dage, I. = doge, seruan tanda keheranan. II. mardagedage, makan (sedapan), makan berlebih-lebihan.
Daget, dipadagetdaget, membuat sesuatu dengan lambat, bdk nanget.
Daging, (mengenai orang dan binatang) badan; mardaging, berbadan; roha daging, bersifat duniawi, materialistis, kehendak badaniah, nafsu badani; pardagingon, kebendaan, kejasmanian, hal mengenai badan; anak ni daging, seorang anak yang tidak lagi diakui oleh orang tuanya sebagai anak mereka karena anak itu membuat banyak kejahatan; sada daging sada mudar, sebadan sedarah, seperasaan, sepenanggungan.
Dago, = doge, kata seru menyatakan keheranan.
Dagul,mardaguldagul, (mengenai buah-buahan), berangkai-rangkai, bergugus-gugus.
Dahahang, abang kandungku, ka-kak saya (dari: haha).
Dahal,mandahaldahali, menekuni, mengerjakan sesuatu dengan rajin.
Dahan,mardahan, memasak, menanak nasi; dahanon, yang harus ditanak (kata kerja bentuk gerundivum), beras; indahan, (sebenarnya nidahan = yang dimasak), nasi; mangindahani, memberi orang makan; parindahanan, pandahanan, sumpit nasi, bakul yang dianyam untuk tempat penyimpanan nasi; ucapan selamat: P.B.: tubu boru na tardahanhon hudon na bolon di si paha ualu, kiranya lahirlah puteri penanak di periuk besar pada musim menyawah (waktu itu penyawah makan banyak nasi); indahan ni bonang, bubur nasi yang dilumurkan ke ke benang dan yang dibuat dari beras.
Dahap, dahapdahap, cacian se-orang yang didengarkan.
Dahar, tardahar, bangkrut dalam dagang.
Dahe, mardahedahe, kaku karena kotor.
Dahi, daki, kotoran yang melekat pada tubuh dan pakaian.
Daho, mandaho, mendakwa, menipu, menggelapkan, mengatakan masih berpiutang padahal tidak; juga mengatakan tak berhutang lagi padahal masih berhutang lagi.
Dahop, serangkulan (= sandahop); mandahop memeluk, mendekap, merangkul; mandahop parik, menyerbu benteng musuh seolah-olah merangkul musuh, didekap.
Dai, citarasa, rasa makanan; mardai, mempunyai citarasa, enak; daina, rasanya; dumai, lebih enak; mandai, mencicip, mencoba rasa, merasai; pandaidai, caranya mencicipi, orang yang suka makan yang enak-enak; hadaian, keenakan, kenikmatan; pandaian, pengecap, indera perasa; hona pandaian, dicoba mengenai kecap.
Daik = daek; mandaik, mengumpulkan, memungut msl padi waktu mengerik.
Dainang, (dari: ina), ibuku kandung.
Dairi, batak Dairi, kabupaten Dairi.
Dais, disentuh, dijamah, disinggung, ada sangkutan; ndang dais tu ahu, tak ada sangkutan denganku; mandais, melumas, mengoles, menyapu, menyepuhkan sesuatu pada; mandaishon, mengoleskan, menutup dengan obat, menyapukan; mandais hata, menggunjing orang; pandais, kuas, pensil.
Daiung, dayung.
Daji,dajian (= jotjotan), acapkali, lebih sering.
Dak, mandakdak, mengurangkan, menolak, menokok-nokok, meng-hantam habis; mandakdak batu, memecahkan batu; mandakdak simbora, menuang timah; mandakdak ugasan, menghabiskan harta milik. mandakdak parbue, memukul buah-buahan agar jatuh; madakdak (bdk madekdek), berjatuhan banyak-banyak mengenai buah-buahan.
Dakdanak,(dari: danakdanak), anak kecil, anak-anak tanpa membedakan kelamin; hadakdanahon, masa kanak-kanak, kekanak-kanakan.
Dalahi, lih lahi.

Dalam, mandalamhon, memasukkan, membasmi, membinasakan (tabas).
Dalan, jalan, cara, kesempatan; dia dalanna ? bagaimana itu terjadi; so sian dalanna atau na so adong dalanna, tanpa sebab; mardalan, berjalan, bepergian; pardalanan, perjalanan, perederan; pardalan, pejalan kaki; pardalanan ni hata, jalannya pembicaraan, jalan cerita, pembawa pembicaraan; raja pardalan, pengantara, = pangulu; pardalanan ni bada, sebab-musabab sengketa; pardalanan ni garar, cara-cara pembayaran hutang, orang yang membawa uang untuk membayar hutang; mardalandalan, berjalan-jalan tanpa tujuan tertentu, melancong; mardalani, menjalani; sadia dao dalanan? berapa jauhnya? hadalanan, dapat dijalani; mandalanhon hepeng, mengedarkan uang untuk berdagang; padalan, melakukan, melaksanakan; padalan hata, mengirim kabar; padalan jea, melakukan sesuatu yang berakibat buruk; padalan uli, melakukan sesuatu yang berakibat baik; padalan aek, memasukkan air ke tali air untuk mengairi sawah; padalan parkaro, memperkarakan sengketa; padalan tahi, mencari cara memperoleh kawan untuk suatu rencana atau perkumpulan; padalan juhut, membagikan daging pada pesta menurut adat; padalan sigalegale, membuat wayang sigalegale, patung orang, menari yang dikendalikan dengan tali/kawat; hata na dumalan, gagasan paling baik; mardalan pat, berjalan kaki; mardalan darat, berjalan melalui darat; sadalan hita, seperjalanan kita, setujuan kita, sependapat kita.
Daldal, I. sej lebah penyengat kecil; situak ni daldal, madu lebah. II. daldal bohina, suram wajahnya, muka masam. III. tali sidaldal, tali derek, disongket dengan kayu pengungkit, agar balok yang diangkat keatas bangunan bisa pas letaknya.
Dalhop, mandalhop, melekatkan pada, mengikatkan sesuatu dengan erat; dalhop tu, melekat pada, erat.
Dali, I. mandali, macet mengenai senapan; mandalihon utang, selalu menunda pembayaran hutang. II. sidalian, dalih, alasan; P.B: molo soada roha,godang do sidalian, kapan tak suka banyak dalih; hata sidalian, dalih alasan yang dibuat-buat; marsidalian, berdalih, mencari alasan; marsidalianhon ulaon, mendalihkan pekerjaan; horbona diparsidalianhon, kerbaunya dibuat menjadi dalih. III. dali, susu. IV. dalidali, sej kacang-kacangan; sataon dali, tiga bulan; simardalidali, sej rambatan yang menyerupai dali-dali.
Dalihan, tiga tungku dari batu di atas mana ditarok periuk; dalihan nantunggu tiga, tiga tungku yang teguh, diucapkan sebagai doa yang puitis; siholting dalihan, orang kikir, belit, bdk holting; P.B.: tolu do dalihan paopat sihalsihal, torop pe anakniba, sada do sihasian: tungku hanya tiga, empat dengan ganjalan, kalaupun banyak anak, satu saja kesayangan.
Dalimo, delima.
Daling, akar kayu yang kelihatan di atas tanah.
Dalmet, lunak, lembek, lembut.
Dalnat, penyek, (= lisat).
Dalo, mandalo, menyapukan, me-ngoleskan, melabur msl kapur kedinding; pandalo ni onggang, sesuatu yang dipakai bu-rung enggang untuk menyapukansarangnya .
Dalom, dalam, di dalom laut, dalam kandungan; daloman, (tentang ternak) melahirkan anak, yang telah mati di kandungan.
Dalpak, mandalpakhon, menempelkan, menaruh di atas, msl: plester di atas luka.
Dalu, I. dadu. manggulang dalu, menggulir, menggelindungkan dadu; dalu ni honas, batang nenas. II. dalu, babi jantan; manginjam dalu, meminjam pejantan membuahi babi betina; upa dalu, sewa pejantan yaitu anak babi yang kelima, kalau kurang dari lima anaknya: seekor ayam; sapelean daludalu, persekutuan persembahan senenek moyang yang mencakup enam keturunan; daludalu na mokmok, babi jantan tambun, gemuk yang menjadi kurban; mangondanghon dalu, peresmian anak hamba menjadi anak sendiri, sedang sihamba hanya melahirkan, dan seterusnya menjadi inang pengasuh. Anak ini memperoleh marga majikannya.
Damang, bdk ama, ayahku, bapakku sendiri.
Damar, damar, suluh damar, sudip dari pohon cemara; damardamar, tumbuhan rambatan; mandamari, merekatkan dengan damar, menempelkan dengan damar.
Dambirbir, jamur yang tumbuh pada pohon kayu; dambirbiron, berjamur.
Damdam, parhudamdam, sekte yang bersifat agama dan politik.
Dame, damai, dalam keadaan damai; dame do luat i, negeri itu dalam keadaan damai; dame rohana, dia berhati damai; mardame, berdamai, mengadakan perdamaian; pardameon, perdamaian; padamehon, mendamaikan, melerai; mardamedame, hidup secara rukun dan tenteram.
Damo, halus, merdu, lembut mengenai suara.
Damor,mardamor, merasa sakit di seluruh badan.
Damos, dekat, berdampingan, terkatup rapat-rapat; mandamosi, mengatupkan rapat-rapat, mendampingi.
Dampang, sadampang, bdk ampang.
Dampok, mandampok, rebah mengenai binatang buruan yang dibunuh.
Dampol, obat yang digosokkan pada kulit; ubat dampol, ubatpandompul, idem; mandampolhon,menyapukan obat urut; mandampoli, menyapu obat, memijati, mengurut-urut; dampol siburuk, sej rumput yang digosokkan pada anggota badan yang keseleo.
Dampor, terasa membaik sesudah makan obat, enak mengenai citarasa.
Damu, damuan, kain-kainan yang buruk.
Damul, malu, kena fitnah.
Dan, I. cendawan, jamur; danon, bercendawan, penuh dengan jamur, berjamur; dan pohul, sej cendawan. II. dan, penunjuk waktu, sering dihubungkan dengan kata bertanya; piga; piga dan, berapa lama; ndang piga dan, tak berapa lama.
Danak, muda, belia, kekanak-kanakan, naif; danak dope dagingna, badannya masih kanak-kanak, belum dewasa, belum langkas tumbuh.
Dandan, mandandan, memilin, menjalin; mandandan hata, mengacaukan pembicaraan atau pertengkaran dengan menambah-nambah atau memperbesar-besarnya. Dandi,mardandi, tidak mau menurut karena keras kepala, merajuk, mengambek, melawan.
Dando, denda, denda uang; tardando, didenda, terdenda; honadando, kena denda.
Dane, air lelehan mayat yang mengalir dari mayat.
Dangadanga, tuma, kutu.
Dangar, (tentang tanah) kering, tidak berair; na dangaron, kering, gersang; dangardangar, seseorang yang harus didengar, yang harus dituruti.
Dangdang, denda yang dibayar kalau kejadian itu tidak dapat lagi diperbaiki; mardangdang, membayar uang sebagai pengganti barang yang hilang atau yang dicuri; butuha naso hadangdangan, perut lebih banyak menerima makanan daripada yang diperlukan untuk tenaga kerja msl: pelayan yang malas; sisampe dangdang, penanggung denda, walau bukan salah sendiri.
Danggol, merasakan, menahan, menderita (=taon); tardanggol, dapat tertahan; danggoldanggol sisilon, suam-suam kuku, demikian panasnya hingga kuku jari-jari dapat menahannya.
Danggur, lemparan, terlempar, dibuang; mandanggurhon, mandangguri, melempari; masidangguran, salimg melempar dengan batu; P.B.: sada nidanggur, dua na hona, satu yang lempari dua kena. Dua tugas (rencana) dapat diselesaikan sekaligus dalam satu waktu; danggurdanggur, sesuatu yang dapat dipakai untuk melempari; danggur barat, melemparan dengan kayu; hona danggur, kena lempar; danggurdanggur toho, lemparan nasib-nasiban, melempari asal-asal; danggurdanggur borngin, aral, juga mengenai jawaban yang berdasarkan nasib-nasiban.
Dangiang, lagak, gengsi-geng-sian, angkuh; mardangiang, berlagak, membuat dirinya seolah-olah penting.
Dangir, dangirdangir, merembes, menetes mengenai air.
Dangis, mandangis, pada saat ini tanpa uang, mengenai pemain-pemain kalau mereka kalah; mengenai pedagang kalau barang mereka tidak laku.
Dangka, ranting, cabang, dahan, anak sungai; namora di dangka, kera; mandangkai, memotong dahan pohon; mardangka, bercabang, berdahan; mardangka abarana, ia mendapat anak; mardangka ubanmu, dalam hari tuamu biarlah ubanmu bercabang-cabang; mardangka ubanna, limut-limuton tanggurungmu, bercabang-cabanglah ubanmu, punggungmu ditumbuhi lumut, banyaklah keturunanmu, semoga menjadi tua sekali; mandangkai hata, membuat pembicaraan berpanjang atau bercabang-cabang, agar tidak berakhir dengan baik.
Dangol, sengsara, miskin, pi-lu, melarat; dangolna i, alangkah sedihnya; mardangol, menderita, dalam keadaan melarat; hadangolon,sidangolon, kesedihan, penderitaan, dukacita, sengsara, kemelaratan.
Dangsa, dansa. Dangsina, Selatan.
Dano, I, kolam besar, tasik; (lebih besar dari ambar). II. gambaran bintang: Penembak.
Dao, jauh, berjarak, kejauhan; sadia dao, berapa jauh; dao ma i, betapa jauh; sapaal daona, sekilometer jauhnya; dao rohana, tidak ada perhatian, hatinya jauh, pikiran melayang; hadadao, hinadao, kejauhan, jarak yang jauh; mandaodao, menjauh, menjauhkan diri dari orang lain; padaohon, menjauhkan; halak simadao, penyendiri, yang tidak bersikap akrab, walaupun sebenarnya harus dekat; sidao nahinan, julukan bagi mendiang ibu yang meninggalkan anak-anak yang masih kecil-kecil; padaodao, berjauhan, tidak serumah lagi, berpisahnya suami isteri namun tidak bercerai; daodao, sidaodao, burung kecil, manyar mirip dengan amporik yang membuat sarang cantik; P.B.: habang sidaodao, habang marimpotimpot, hita padaodao, padan paingotingot: terbanglah burung manyar, jauh nan ke langit, kita yang jauh berpisah janji kan diingat.
Daol, daoldaol, terayun, go-yang, goncang = (duilduil); mandoali, mengombangambingkan, mengayun, menggoyang-goyangkan kesana-kesini.
Daolat, bdk daulat.
Daompung, buyutku, embahku, moyangku, nenek-kakekku.
Daon, I. obat; daon bari, harfiah: obat terhadap rasa bau dalam mulut yaitu; sirih, tembakau; daon ni sohol, obat terhadap rindu, yaitu hadiah; mandaoni, mengobati; pandaoni, dokter kesehatan, tabib. II. mandaon perasaan mati bagian tubuh; mandao roha, tidak peduli lagi, tidak punya rasa harga diri.
Dapar, mardapar, gemertak; mandapar, menggeletak; dapardapar, kaleng atau bambu pecah yang diguncang menggertak burung, kelontang untuk mengusir burung.
Dapdap, pohon dedap; bunga dapdap, lembayung.
Dape, lih dope.

Dapok, = dapot.
Dapot, dapat, ketemu, ditemukan; dapot na gogo dibahen na bisuk, si kuat kalah pada si cerdik; nunga dapot ahu, sudah kudapat; P.B.: di jae dapot bubu, di julu dapot tanggal, di hulu, di hilir terperangkap pukat; dapot tarida, bisa nampak, dapot taon, jumpa tahun; dapotan, mujur, menjumpai, mendapat; dapotan laba, mendapat laba, beroleh untung; p.b. disima hita borhat, disi ma hita dapotan, asal berangkat, pasti kita mendapat; tardapot, tertangkap basah, terdapat, kedapatan; mandapothon, kepada (alamat surat), mendapatkan, mengunjungi; mandapothon si anu, kepada si anu; mandapothon huta i, dekat kampung itu, menuju kampung itu; mandapot di, tergantung dari, bergantung pada; mandapot di hodo langkangku, terserah kau mau kemana aku, saya tergantung padamu; mandapot di Debata do parsorion ni jolma, tergantung dari Allah nasib manusia (saguru di); pandapotan, orang pada siapa seseorang bergantung, pendapatan; marpandapotan tu, bergantung pada; mardapotdapot, berturut-turut, terus-menerus; pardapotan, alat penangkap yang sesuatu msl: jerat atau bubu; pardapotan dagingna, daging sial, gampang sakit, (mengenai anak kecil).
Dapur, dapur; anak dapur, (= tungkang dapur), juru masak.
Daram, I. mandaram, berjalan berkeliling, mencari nafkah; pandaramdaram, pencari nafkah. II. mandaramhon, mengandalkan, menganggarkan sesuatu, (= mangasahon); mandaramhon raja ibana, mentang-mentang raja dia.
Darang, kudis; darangon, ter-kena kudis, kudisan; pabali darang, menggeser kesalahan pada orang lain, memindahkan kesusahannya kepada orang lain.
Darapati, merpati.
Daras, mardarasdaras, derak, bunyi daun yang diinjak, bunyi roda kereta atau bunyi padi yang diinjak ( = marderesderes).
Darat, tegalan, darat (lawan: laut); mardalan darat, bepergian lewat jalan darat, berjalan darat; juga: mandarat; mandarati, membebaskan budak dengan uang tebusan; tardarat, terluput ke darat, terdampar kedarat, keluar dari keadaan miskin menjadi kaya.
Dardar, madardar, = malala.Dare, = rade; padarehon = paradehon.
Darede, dumarede, mengalir te-rus-menerus, bercucuran mengenai air mata.
Daret, halak Daret, orang Mandailing; tumbutumbu daret, tempat tembakau dari Mandailing.
Dari, ulok dari, sej ular, jenis-jenisnya: dari alogo, dari sihim, dari tano, dari songka.
Daring = darang, kudis pada ternak; daringon = darangon, berpenyakit ini.
Darnga, darngaon, kering mengenai kerongkongan.
Daro, darah (lazimnya darah haid); daro mata, darah beku;siboan hujur namardaro, ndang siampinan: pembawa lembing berdarah, jangan diayomi; siapa duluan bersalah jangan dipihaki atau dilindungi.
Das, = sahat, sampai, tiba, telah disampaikan; padashon, menyampaikan (perkataan, pesan); sipadas hata, juru bahasa,
Dasar, tempurung kelapa, mangkok, sendok dari batok kelapa.
Dasdas, mandasdas, mendorong terus-menerus, mengajak, menggerakkan, menyemangati; pandasdas, motivator, penggerak; ubat pandasdas, upaya menggerakkan, mendorong msl haid.
Dasing, timbangan; dumasing, menimbang; ndang tardasing, tak bisa ditimbang. Dasip, terkatup rapat-rapat; padasiphon, mengatupkan rapat-rapat.
Dasor, I. dasar, alas onggokan padi, lapis padi di ladang yang paling bawah. II. mandasor, membuat alas onggokan padi, menumpukkan padi yang paling bawah.
Datang,mandatang, datang, menimpa, terjadi; mandatang tu ahu, kutuk menimpaku; so dung dumatang, yang tak pernah terjadi; padatanghon, mendatangkan.
Datdat, = jotjot, sering, kerap kali; datdat do i masa, berungkali itu terjadi, sering terjadi; mandatdati, mengulangi, tak henti-hentinya melakukan, berbuat terus-menerus, tekun; pardatdatan, sikap ngotot mengulangi, apa yang sering dilakukan.
Date, letih, capek, tidak berdaya, lemah, lunglai; mandate, lesu sekali, sangat lelah, jatuh pingsan.
Datek =atik, barangkali, mung-kin, boleh jadi.
Datik = datek.
Dating = datek.
Datu, dukun, datu, tukang tenung, ahli sihir, peramal, dokter, ahli pustaha; hadatuon, kedukunan, keahlian dalam sihir, kepandaian mengobati secara tradisional; ulaula hadatuon, alat dan ulah kedukunan, perdukunan, santet; mandatui, meneluh, menyantet; padatuhon, mendukunkan, minta jasa dukun, membawa berobat ke dukun; padatudatuhon, berlagak dukun, nyatanya ia tidak dukun; datu parosulosul, dukun tangguh, dukun ulung.

Datulang,(= tulangku), bdk tulang.
Dau, naek daudauna, kemasyhurannya, kekuasaannya, kekaya-annya bertambah.
Daua, sej rumput.
Dauk, lembek, lunak, lentur, lembut (lawan: jogal); dauk dagingna, lemah-gemulai badannya; padaukhon, melembekkan, melunakkan, melembutkan; dauk rohana, lembek hatinya, tidak melawan.
Daul, luar biasa, banyak; banyak pada; komperatif: lebih.
Daulat, atau daolat, (= martua), saleh, setia pada Allah, jujur, benar, tulus, sopan; na daulat na martua, tulus iklas, berbahagia; na daulat tu Debata, tawakal, setia pada Allah, saleh; hadaulaton, kedaulatan. padaulat, mendaulat, menghormat dengan takjim (lawan: gait).
Daung, ikan yang busuk.
Daup, = dauk.
Daupa, dupa, kemenyan untuk persembahan; manutung daupa, membakar kemenyan, berdupa; pardaupaan, altar pembakaran dupa atau kemenyan.
De, = doi, seruan untuk memikat anjing.
Dea, I. mandea, memperoleh sesuatu dengan akal licik. II. deadea, budak belian, budak yang diperdagangkan.
Deak, banyak; deak ni roha, ketidak benaran, kemalasan dalam hal mana orang mendalihkan sesuatu yang lain, banyak tingkah; deak hatana, omong banyak, banyak bicara; sideak hata, tukang koyok, tukang ngobrol; boru Sideak/boru Sideang parujar, putri Batara Guru, ialah menurut legenda pencipta bumi, juga dinamai Sideak Ujarujaran, Sideak Halasan, tungku masak, perapian; hinadeak, hadedeak, jumlah, bilangan yang banyak.
Deang, dayang, anak perempuan yang muda, gadis; deangdeang, gadis muda; boru Sideak Parujar atau boru Sideang Parujar, Sideang Haijuran, Sideang Panaehan, (bahasa klassik), putri Penggagas, yang banyak dituruni, banyak dinaiki = tangga.
Dear, I. na dear, yang tidak merasa tenang kemanapun pergi; kucar-kacir, semrawut, morat-marit; na dear marpangalaho, gelisah. II. padear, = pasombu.
Deba, sebahagian, separoh, orang lain; na deba, sebahagian, yang lain; ditangko de-ba, dicuri orang (lain); deba... deba, separoh...separoh, sebagian....sebagian; deba na-ri, sebahagian lagi; ugasan ni deba, barang orang (lain); dia deba, mana lagi? unang deba roham, jangan bimbang, jangan ragu, jangan marah.
Debal,mendebal, menghantam, memukul (= mambasbas.)Debata, Tuhan, dewa, dewata, orang Batak membedakan: debata di atas, dewa-dewa sebenarnya, debata di tonga, kemanusiaan; debata di toru, roh-roh yang jahat; dewa-dewa di atas ialah: Ompu Mula Jadi Na Bolon,Batara Guru, Soripada, Mangalabulan, Debata asiasi; marhata Debata, berpegang pada sabda Allah, menurut agama kristen; mardebatahon, dipardebatahon, memuja berhala, mendewakan sesuatu; pinardebata, didewakan, sesuatu dipuja sebagai allah, harta atau hutang dinomorsatukan; debata sileban, illah-illah lain, dewata, berhala; surusuruan ni Debata, malaikat; hadebataon, ketuhanan, keillahian; mardebatahon ganaganaan, memuja patung.
Dede, air liur yang menetes dari mulut; madede, berliur, mengeluarkan air liur; dumarede, (mengenai air mata) berlinang-linang, bercucuran.
Dedeng, marsidedeng, bersenandung dendang, bernyanyi dan bersyair secara Batak.
Deder, dederdeder, pekerjaan tanpa berkesudahan.
Dege,mandege, injak, menginjak, pijak, memijak, mengunjungi; mandege huta, menginjakkan kaki di kampung, ber-kunjung, mudik; mandegei, me- nginjaki, merapah, melunyah; mandegedege hauma, menginjaki rumput di ladang; mandegedege sipahataon, menyelidiki, memeriksa perkara perselisihan; mandege singkoram, melihat-lihat lahan yang digadai menutup hutang; mardege, mengirik, merontok padi dengan kaki, menginjak padi; pardegean, tempat mengirik padi; pandegean, bekas injakan; na nidege ni pat, bekas kaki; sidegedegean, injakan, sesuatu yang diinjak msl sanggurdi; pardege, penggirik padi.
Dehang, mandehangi, tetap memeras susu lembu walaupun anaknya mati.
Dek, tiruan bunyi.
Dekdek, madekdek, (mengenai barang kecil) terjatuh, luruh; (mengenai buah) gugur; P.P.: madekdek tu bonana do parbue ni hau, buah jatuh ke pangkal; mardekdehan, berjatuhan, berluluran (mengenai barang kecil atau buah); madekdek mata ni ari, matahari terbenam, magrib; padekdekhon, menjatuhkan banyak; hadekdehan ni sanggul, keguguran, abortus.
Delam, mandelam, membujuk atau mengambil hati seseorang dengan kata-kata licik, merayu; biang simardelam, anjing berlidah hitam.
Dele, mandele, rasa putus asa, putus pengharapan; dele ni roha, putus asa, tawar hati, tak bersemangat; pandelean, keputusasaan, hilangnya harapan; mandeledele, berjuang te-rus-menerus walaupun menghancurkan dirinya.
Deledele, kelenjar pada pangkal paha dan dagu; pardeledelean, lipat paha.
Deles, = dele; na deles, putusasa; dipadeles rohana, menjadiputus asa; mardelesdeles, pu-tus harapan, putus asa.
Delmek, terletak dengan tepat. Demak, damai, sentosa, nyaman; mardemak, hidup dalam damai, berhenti permusuhan; pademakhon, membuat damai, mendamaikan.
Dembal, mandembal, memukul, menginjak, menumbuk; dembalan ni sasap, kutukan: kiamat kau!
Demban, = napuran, sirih; mardemban, makan sirih.
Dempar, cerai-berai, tersesat, terdampar; tardempar, = mampar, terdampar, tersesat.
Demut, mademut, lapuk, lusuh mengenai kain.
Dengdeng, dendeng, daging pipih yang diasap; mambir dengdeng, tua sekali, tua bangka (bdk ambir) matuatua dengdeng, idem.
Denger, denger soara, parau mengenai suara; madengerdenger, berdengung, gemertak.
Denggal, melentuk mengenai jari-jari tangan yang dapat dilengkungkan ke belakang; mardenggal, membengkok ke belakang, melengkung.
Denggan, baik, oke, bagus; molo songon i, denggan, kalau begitu, baiklah (oke); dengganna i, betapa baik itu; ari na denggan, hari baik; marnadenggan, berbeda baiknya, denggan roha, manis budi, baik hati, budiman; denggan do roham disi? setujukah engkau? cocok itu untukmu?, denggan basa, murah hati; denggan basam, engkau murah hati (dalam doa), baik budimu; mardenggan, berbaikan, berdamai, rukun, rujuk sekali; pardengganan, perujukan, kerukunan, perdamaian; padengganhon, memperbaiki, menengahi (duabelah pihak yang berselisih); hinadenggan, kebaikan; sun denggan, maha baik, sempurna.
Dengkar, mandengari, mengelak, menangkis msl waktu berpencak (= marmonsak); kepandaian berpencak dapat dipelajari pada paralemo.
Dengke, ikan; mardengke, menangkap ikan; pardengke, penangkap ikan, nelayan, peternak ikan.
Depdep, mandepdep, mencincang daging.
Dera, deradera ni roha, kesalahan, salah; ndang deradera ni rohangku, itu bukan kesalahan saya; disandang dera, kuda hitam hanya punya bintik hitam di pahanya.
Derder, (= malala), derder, uang yang diterima tidak sekaligus, tetapi berdikit-dikit; panderder, orang yang menerima sesuatu secara berdikit-dikit.
Derek, marderekderek, gemertak; udan derek, hujan halus.
Derem, diam, lemah, nyenyak, pulas tidur, tenang, tidak bergerak, tidak panas mengenai makanan; paderem, membuat te-nang, meredakan; panderem, obat penenang, yang membuat tenang.
Dereng, marderengdereng, berdering; siderengon, = ringgit.Derep, marderep, gemertak msl papan bdk dorop.
Deres, marderesderes, menggersak, gemersik.
Deret, tinggal di belakang se-waktu berjalan; deret rohana, ia tidak suka ikut serta; hupaderet pe, saya akan ikut dari belakang; marderetan, beberapa orang tinggal di belakang; marderetderet, berturut-turut.
Derhet, memekakkan msl bunyi senapang sebagai tanda celaka sewaktu merampas anak kecil untuk dijadikan pangulubalang.
Derma, derma, persembahan; pesta derma, perta derma.
Derngas, kurang ajar, nakal.
Derse, manderse, loyo, putus asa, sangat berputus asa (lebih kuat daripada mandele).

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More